Analis: Cermati inflasi untuk dorong pasar modal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pemerintahan Joko Widodo-JK selama tiga tahun ini memberikan dampak positif ke perekonomian dan pasar modal, analis menilai ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar keadaan pasar semakin menguntungkan.

Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Taye Shim mengatakan, pemerintahan Jokowi selama tiga tahun terakhir memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan pasar modal. Hal ini terlihat dari performa indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terus menanjak naik selama tiga tahun terakhir. "Jika melihat indeks, performa IHSG telah bertumbuh pesat sejak Jokowi resmi menjabat sebagai presiden," kata Taye kepada KONTAN, Rabu (18/10).

Indeks saham domestik belakangan ini pun terus menerus menyentuh rekor. Para analis pun memprediksi di tahun ini indeks bisa mencapai angka 6.000.


Pertumbuhan ini, menurut Taye, disebabkan oleh keadaan makro ekonomi yang baik serta peraturan pemerintah yang ramah. Hal tersebut dipandang mampu membuat investor terus mempertahankan risk appetite alias minatnya terhadap investasi di pasar berkembang seperti Indonesia.

Namun pemerintah diimbau untuk lebih memperhatikan tingkat inflasi. "Kami mulai khawatir terhadap tingkat inflasi rendah yang berkelanjutan ini. Jika terus berlanjut, keadaan pasar kemungkinan akan terus bergerak sideways sampai ada perubahan tren pergerakan inflasi," tutur dia.

Selain itu, Taye juga melihat adanya hubungan antara tingkat inflasi dengan jumlah net sell asing. Sehingga jika tingkat inflasi bisa bergerak naik, ia yakin aksi jual yang dilakukan investor asing bisa berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati