KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bundamedik Tbk (BMHS) dinilai menjadi salah satu emiten rumah sakit dengan prospek yang cerah. Hal ini lantaran BMHS dianggap memiliki brand yang kuat serta sudah memiliki rekam jejak yang mumpuni, khususnya di segmen wanita dan anak Analis Ciptadana Sekuritas Robert Sebastian dalam risetnya pada 19 Agustus menyebut, BMHS merupakan salah satu penyedia layanan kesehatan terkemuka di Indonesia dengan rekam jejak dan keahlian yang kuat di segmen wanita dan anak. Menurutnya, secara brand, BMHS juga sudah kuat sehingga memungkinkannya menarik pasien baru dan meningkatkan loyalitas pasien yang sudah ada. Hal ini juga didukung oleh lokasi BMHS yang strategis di kota-kota besar dengan segmen menengah ke atas yang cukup besar.
“Kami sangat percaya, pasien BMHS kurang sensitif terhadap perubahan harga karena kualitasnya yang telah terbukti dan rekam jejak yang mengesankan ditambah dengan keahlian yang berpengalaman di bidangnya. Ini akan memastikan operasional portofolio rumah sakit BMHS,” tulis Robert dalam risetnya. Baca Juga: Margin Mayora Indah bisa menipis di semester kedua, ini rekomendasi saham MYOR Robert memperkirakan volume rawat inap dan rawat jalan BMHS akan memiliki rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan periode 2021-2025 masing-masing sebesar 20,3% dan 18,7%. Sementara untuk rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan pendapatan rawat inap dan rawat jalan masing-masing tumbuh sebesar 19,3% dan 22,9% pada periode 2021-2025. Jika dilihat secara prospek, Robert juga melihat belanja kesehatan Indonesia masih rendah, yaitu sebesar 3,3% dari PDB pada tahun 2019, lebih rendah dari rata-rata peers. Oleh karena itu, hal tersebut masih menunjukkan adanya ruang besar untuk terus tumbuh di masa depan Tak hanya itu, Morula (klinik Fertilisasi In-Vitro BMHS) terbukti memiliki rekam jejak yang kuat karena memegang pangsa pasar terbesar 42% di antara peers dan punya tingkat keberhasilannya di atas industri. Robert menyebut, dengan reputasi yang baik dan kualitas layanan yang mengesankan, pelanggan tidak akan bermasalah terhadap kenaikan harga meningkat. Oleh karena itu, ia mengekspektasikan siklus Morula dan pendapatan rata-rata per siklus bisa mempunyai rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan periode 2021-2025 masing-masing sebesar 21,9% dan 3,0%.