Analis: Data inflasi memperberat IHSG



JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) resmi merilis angka inflasi Januari 2014 yang tercatat sebesar 1,07%. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan inflasi Desember 2013 dan Januari 2013 yang masing-masing tercatat sebesar 0,55% dan 1,03%.

"Jadi, rilis data inflasi itu belum cukup signifikan untuk menahan aksi jual yang terjadi hari ini," ujar Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, (3/2). Memang, sedari sesi I indeks sudah terlihat lunglai, ditutup dengan penurunan 16,78 poin atau melemah 0,38% menjadi 4.401,98.

Rilis data inflasi hanya melengkapi tekanan bagi IHSG yang sebelumnya memang sudah tertekan oleh sentimen perlambatan ekonomi China dan posisi rupiah yang masih nyaman berada di zona merah.


Atas dasar itu, mulai sesi II, diprediksi IHSG akan bergerak pada range support 4.340-4.327 dan resistance 4.425-4.434. "Diharapkan, pelemahan yang terjadi tidak membuka peluang IHSG untuk menuju utang gap 4.270-4.292," imbuh Reza.

Namun, yang perlu diingat adalah, IHSG selalu mampu keluar dari zona support 4.340. Padahal, belakangan ini IHSG berkali-kali dihantam oleh berbagai sentimen negatif baik dari dalam maupun luar negeri.

"Sehingga, skenario semula yang merupakan rally ke price gap atas di 4.440 kembali menjadi kenyataan. Tahan di support, kembali ke skenario semula," tutur Yuganur Wijanarko, Senior Research HD Capital.

Dia sendiri memprediksi, range IHSG ada pada kisaran support 4.180-4.340 dan resistance 4.440-4.554.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri