Analis : Dihantui sentimen global, ruang kenaikan bunga acuan BI masih terbuka



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuannya masih terus terbuka. Pasalnya, ada dua sentimen kuat yang terus mengekor kebijakan Bank Sentral tersebut.

"Potensi ini (kenaikan suku bunga acuan BI Juli) tentu ada," kata Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Fakhrul Fulvian kepada Kontan.co.id, Senin (16/7).

Dia menjelaskan, saat ini suku bunga Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) satu minggu, yang biasa bergerak beriringan dengan suku bunga acuan (BI 7 day reverse repo rate), kini sudah berada pada level 5,74%.

"Hal ini bisa menunjukkan bahwa likuiditas lumayan terbatas," ungkapnya.

Kondisi ini sekaligus menunjukkan trajectory kenaikan suku bunga acuan akan berlanjut. "Saya melihat, kebijakan kenaikan suku bunga ini bisa berakhir ketika ada dua faktor," jelasnya.

Pertama, dari sisi domestik terjadi perbaikan prospek dari neraca transaksi berjalan, yang kini masih mencatatkan defisit. 

Kedua dari faktor global, seperti membaiknya kondisi likuiditas global, dan kemungkinan jika Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) menunda kenaikan suku bunga acuannya.

Dengan demikian, yang bisa dilakukan pemerintah saat ini adalah menekan pelebaran defisit neraca transaksi berjalan dan memberikan stimulus bagi sektor industri yang memiliki basis ekspor lebih besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi