Analis: Efisiensi kerek laba bersih Telekomunikasi Indonesia (TLKM) hingga September



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) berhasil menjaga kinerja positif hingga kuartal III-2020. Perusahaan halo-halo ini tetap mencetak kenaikan laba bersih dalam sembilan bulan pertama tahun 2020.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas naik tipis 1,34% year on year (yoy) menjadi Rp 16,68 triliun. Penguatan laba ini terjadi di tengah pendapatan TLKM yang terkikis 2,62% yoy menjadi Rp 99,94 triliun. 

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Lee Young Jun dalam risetnya menjelaskan, laba bersih TLKM di kuartal III-2020 sebenarnya berhasil naik 5,7% yoy menjadi Rp 5,7 triliun. Realisasi ini juga naik 11% jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (qoq). 


Baca Juga: Begini kinerja Telekomunikasi Indonesia (TLKM) hingga kuartal III-2020

Pertumbuhan laba bersih di periode Juli-September 2020 ini menjadikan laba bersih sepanjang sembilan bulan 2020 ini menjadi Rp 16,68 triliun. Adapun realisasi laba bersih ini mencerminkan 88% dari target laba bersih yang diperkirakan Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan 81,9% dari laba bersih berdasar hasil konsensus. 

Asal tahu saja, pada tahun-tahun sebelumnya, laba bersih hingga kuartal III biasanya mencerminkan 80% perolehan hingga akhir tahun. Sementara itu, marjin laba bersih yang meningkat 1% yoy dan 1,5% qoq dipandang menggembirakan di tengah pandemi Covid-19. 

"Peningkatan laba bersih di kuartal ketiga ini sebagian besar didorong oleh strategi penghematan biaya yang dilakukan perusahaan," jelas Lee dalam risetnya, Kamis (5/11).

Lebih lanjut ia menjabarkan, biaya jasa telekomunikasi dan depresiasi memang meningkat 11,2% qoq dan 0,5% qoq. Akan tetapi hal itu bisa diimbangi dengan penurunan pada biaya personel, interkoneksi, pengeluaran G&A masing-masing turun 4,9% qoq, 9,6% qoq, dan 28,1% qoq. 

Menurut Lee, TLKM berupaya menekan biaya yang tidak berkaitan pada jaringan untuk menyelamatkan labanya. Sebab, biaya terkait jaringan tidak dapat dipangkas selama terjadi peningkatan lalu lintas data. 

Kendati terjadi peningkatan pendapatan di kuartal III 2020, Lee memprediksi pertumbuhan pendapatan di kuartal IV untuk TLKM, anggota indeks Kompas100 ini, cenderung melambat. 

Baca Juga: Kinerja ciamik, pendapatan layanan XL Axiata (EXCL) tumbuh 8% hingga kuartal III-2020

"Kami berpikir bahwa kenaikan tingkat pengangguran dan rasio kemiskinan akan menurunkan peningkatan pendapatan di kuartal IV 2020," ujar dia. 

Saat ini Lee masih meninjau rekomendasi TLKM pasca kinerja kuartal III 2020 dirilis. Akan tetapi, jika mengacu pada rekomendasi sebelumnya, investor masih bisa beli TLKM dengan target harga di Rp 4.960. 

Selanjutnya: Realisasi capex Telkom Indonesia (TLKM) hingga kuartal III-2020 capai Rp 17,9 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari