JAKARTA. Para investor emas saat ini tengah was-was. Pasalnya, harga emas masih menunjukkan sinyal bearish. Apalagi, Frank Lesh dari FuturePath Trading LLC memprediksi, secara teknikal, harga si kuning kinclong akan terus melorot hingga menyentuh level US$ 1.100 pada 2014 mendatang.Lesh menjelaskan, rasio Fibonacci memberikan indikasi, penurunan yang mencapai 76,4% dari level rekor US$ 1.923,70 pada September 2011 lalu akan menyebabkan harga emas akan kembali menurun sebesar US$ 430."Jika harga emas turun di bawah harga level krusial yakni US$ 1.500, kita akan melihat penurunan yang signifikan terhadap harga emas. Pasar emas masih terlihat lemah. Kami melihat banyak dana yang keluar dari emas," papar Lesh, director FuturePath yang berbasis di Chicago. Namun, pendapat berbeda diungkapkan oleh Wakil Kepala Riset Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere. Menurut Nico, dirinya masih sangat bullish dengan harga emas dengan target harga US$ 8.000 per troy ounce dalam lima tahun ke depan. "Level terendah sudah tercapai untuk tahun ini atau sudah sangat dekat. Maka, saya merekomendasikan untuk beli emas sekarang," tegas Nico kepada KONTAN. Adapun level terendah harga emas tahun ini yang dimaksud Nico adalah US$ 1.555 per troy ounce. Dia juga sempat menjelaskan, jika melihat grafik bulanan emas, dapat diketahui bahwa chart pattern yang berkembang saat emas bergerak di kisaran $1,500 hingga $1,800, telah bertahan dalam kisaran tersebut selama 18 bulan."Waktu yang akan bicara apakah kita bersiap untuk meroket naik sekarang ini, sehingga memberikan peluang beli yang sangat baik seperti yang pernah terjadi sebelumnya pada periode akhir 1990an-2000an awal, periode 2006-2007 serta di 2008-2009 saat krisis kredit. Yang menarik adalah peluang beli dalam 3 periode tersebut masing-masing berlangsung dalam 12 sampai 18 bulan," urai Nico.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Analis: Emas menuju US$ 8.000 dalam 5 tahun
JAKARTA. Para investor emas saat ini tengah was-was. Pasalnya, harga emas masih menunjukkan sinyal bearish. Apalagi, Frank Lesh dari FuturePath Trading LLC memprediksi, secara teknikal, harga si kuning kinclong akan terus melorot hingga menyentuh level US$ 1.100 pada 2014 mendatang.Lesh menjelaskan, rasio Fibonacci memberikan indikasi, penurunan yang mencapai 76,4% dari level rekor US$ 1.923,70 pada September 2011 lalu akan menyebabkan harga emas akan kembali menurun sebesar US$ 430."Jika harga emas turun di bawah harga level krusial yakni US$ 1.500, kita akan melihat penurunan yang signifikan terhadap harga emas. Pasar emas masih terlihat lemah. Kami melihat banyak dana yang keluar dari emas," papar Lesh, director FuturePath yang berbasis di Chicago. Namun, pendapat berbeda diungkapkan oleh Wakil Kepala Riset Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere. Menurut Nico, dirinya masih sangat bullish dengan harga emas dengan target harga US$ 8.000 per troy ounce dalam lima tahun ke depan. "Level terendah sudah tercapai untuk tahun ini atau sudah sangat dekat. Maka, saya merekomendasikan untuk beli emas sekarang," tegas Nico kepada KONTAN. Adapun level terendah harga emas tahun ini yang dimaksud Nico adalah US$ 1.555 per troy ounce. Dia juga sempat menjelaskan, jika melihat grafik bulanan emas, dapat diketahui bahwa chart pattern yang berkembang saat emas bergerak di kisaran $1,500 hingga $1,800, telah bertahan dalam kisaran tersebut selama 18 bulan."Waktu yang akan bicara apakah kita bersiap untuk meroket naik sekarang ini, sehingga memberikan peluang beli yang sangat baik seperti yang pernah terjadi sebelumnya pada periode akhir 1990an-2000an awal, periode 2006-2007 serta di 2008-2009 saat krisis kredit. Yang menarik adalah peluang beli dalam 3 periode tersebut masing-masing berlangsung dalam 12 sampai 18 bulan," urai Nico.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News