KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persetujuan anggota Parlemen Uni Eropa terkait rencana larangan impor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) di 2021, dipandang bisa berdampak negatif terhadap kinerja emiten perkebunan kelapa sawit. Meski begitu, analis menilai, mereka masih punya peluang dalam beberapa tahun sebelum aturan ini efektif diberlakukan. Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menyebut, keputusan mayoritas anggota parlemen Eropa yang menyetujui rencana pelarangan impor CPO sebagai bahan dasar biodiesel pada tahun 2021, tak hanya jadi sentimen untuk beberapa tahun ke depan, namun juga berpengaruh untuk saat ini. "Hal ini mempengaruhi harga CPO sekaligus membuat investor secara perlahan mulai keluar dari saham-saham CPO," ujarnya, Senin (22/1).
Analis: Emiten CPO dibayangi larangan impor, LSIP cukup kebal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persetujuan anggota Parlemen Uni Eropa terkait rencana larangan impor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) di 2021, dipandang bisa berdampak negatif terhadap kinerja emiten perkebunan kelapa sawit. Meski begitu, analis menilai, mereka masih punya peluang dalam beberapa tahun sebelum aturan ini efektif diberlakukan. Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menyebut, keputusan mayoritas anggota parlemen Eropa yang menyetujui rencana pelarangan impor CPO sebagai bahan dasar biodiesel pada tahun 2021, tak hanya jadi sentimen untuk beberapa tahun ke depan, namun juga berpengaruh untuk saat ini. "Hal ini mempengaruhi harga CPO sekaligus membuat investor secara perlahan mulai keluar dari saham-saham CPO," ujarnya, Senin (22/1).