Analis: Emiten-emiten perbankan jadi penggerak indeks mendatang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peta kapitalisasi pasar emiten penguasa BEI terus mengalami perubahan. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), pada awal kuartal pertama tahun ini, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) memimpin pada posisi pertama dengan market cap Rp 552.510.867.636.224.

Posisi dua dan tiga diisi oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan market cap Rp 539.944.699.297.792 dan PT Bank Rakyat Indonesia TBK (BBRI) dengan market cap Rp 447.745.273.888.768.

Sementara itu, posisi empat besar ditempati oleh PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk (TLKM) dengan market cap Rp 444.527.974.285.312 dan posisi lima menjadi milik PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan market cap Rp 426.326.238.429.184.


Dari posisi enam hingga sepuluh berturut-turut diisi oleh PT Bank Mandiri Persero Tbk (BMRI) dengan market cap 366.333.329.932.288, PT Astra International Tbk (ASII) dengan market cap 331.965.135.847.424, PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk (BBNI) dengan market cap 182.290.609.078.272, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dengan market cap 156.813.165.068.288, PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan market cap 127.384.116.264.960.

Memasuki akhir kuartal pertama posisi tiga berbalik arah. HMSP lengser ke posisi tiga dengan market cap 383.849.649.405.952. Posisi pertama diambil alih oleh BBCA dengan market cap 549.806.715.961.344, diikuti oleh BBRI dengan market cap 388.539.317.485.568. Sementara itu, posisi empat hingga sepuluh tidak mengalami perubahan berarti.

TLKM memiliki market cap 376.991.995.920.384, UNVR dengan market cap 344.876.008.865.792, BMRI dengan market cap 319.666.664.767.488, ASII dengan market cap 294.517.852.864.512, BBNI dengan market cap 144.060.870.295.552, GGRM dengan market cap 132.713.969.352.704, UNTR dengan market cap 124.959.523.340.288.

Analis Paramitha Alfa Sekuritas William Siregar mengatakan, emiten perbankan sekelas BBCA dan BBRI berpeluang besar untuk menjadi driver bursa di masa mendatang sebab mereka tetap stabil di posisi tiga besar sebagai emiten dengan market cap terbanyak dan penetrasi di bidang kredit di masa depan masih sangat menjanjikan. "Masih banyak orang Indonesia belum memiliki rekening bank dan kartu kredit", tambahnya Jumat (4/5).

Emiten-emiten dari sektor lain seperti HMSP, ASII, TLKM dan UNVR akan tetap bertahan dalam posisi sepuluh besar namun pertumbuhannya akan cenderung melambat dibandingkan dengan emiten-emiten dari sektor perbankan.

Menurut William emiten-emiten akan menemui kendala besar di masa depan. HMSP misalnya akan berbenturan dengan regulasi tarif cukai.

TLKM dinilai akan bersaing dengan operator-operator lainnya terkait pembatasan sim card. Sementara itu, ASII terutama dalam bidang otomotif akan menemukan saingan-saingan baru seperti PT HINO Motor Sales Indonesia dan Suzuki Indomobil Sales (SIS).

"Apalagi dalam International Motor Show atau IIMS 2018 Suzuki Ertiga berhasil menempel ketat Toyota Avanza dalam kategori penjualan terbanyak" tambahnya (4/5).

Sedangkan untuk UNVR, walupun produk-produknya masih banyak dipakai masyarakat, namun tetap saja akan menemui hambatan karena saingannya makin banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto