Analis: EUR/USD melemah tipis tertolong data produksi industri Jerman



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis Monex Investindo Futures, Faisayal mengatakan mata uang euro melemah tipis terhadap dollar Amerika Serikat (AS) lantaran masih bisa tertolong rilis ekonomi Jerman yang membaik.

Berdasarkan data Bloomberg, Sabtu (6/4) pasangan mata uang EUR/USD terkoreksi 0,04% di level 1,1216. Pemerintah Jerman melaporkan rilis data Produksi Industri Jerman periode Maret 2019 yang berada di level 0,7%. Pencapaian itu di atas ekspektasi 0,6%, bahkan masih jauh lebih tinggi dari pencapaian periode sebelumnya di level 0%.

“Jerman sepertinya menahan pergerakan euro yang melemah untuk sementara, sebab pasar merespon rilis data AS yang positif,” kata Faisyal kepada Kontan.co.id, Jumat (5/4).


Melemahnya mata uang euro terhadap rival utamanya dollar AS pasca rilis data Non-Farm Payroll (NFP) AS periode Maret 2019 yang naik ke level 196,000. Angka ini melebihi ekspetasi pasar di 180,000.

Perolehan NFP AS tersebut juga memperbaiki data di bulan sebelumya yang tercatat sangat rendah, meskipun akhirnya direvisi menjadi 33,000. Sektor yang menyumbang lapangan kerja terbanyak kali ini adalah layanan kesehatan dan jasa teknis.

“Potensi EUR/USD cenderung melemah index suplay Eropa kurang bagus, NFP luar biasa bagus,” tutur Faisyal. Ia menambahkan, pekan depan pasar akan tertuju pada pidaro Eropean Central Bank (ECB) yang akan memberikan keputusan terkait suku bunga, di tengah-tengah isu pinjaman murah dari pemerintah Eropa kepada perbankan yang menuai pro dan kontra.

Secara teknikal ia melihat pergerakkan indikator moving average (MA) 50, MA 100, dan MA200 berada di zona negatif. Sementara moving average convergence divergence (MACD), relative strength index (RSI), stochastic, yang berada dalam tren menurun.

Oleh karenanya ia merekomendasikan sell on rally. Faisyal meramal pada perdagangan selanjutnya EUR/GBP akan berada di level support antara 1,1180, 1,1120, dan 1,1050. Sementara level resistance antara 1,1285, 1,1360, dan 1,1450.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .