LONDON. Harga minyak mentah Brent berpeluang naik menuju US$ 125 per barel jika Amerika Serikat dan sekutunya menyerang Suriah. Bahkan, Societe Generale menilai, harga minyak bisa naik lebih tinggi lagi jika konflik itu meluas sampai ke seluruh Timur Tengah. Michael Wittner, analis minyak di bank Prancis, mengatakan, harga patokan minyak mentah North Sea bisa melonjak mencapai US$ 150 per barel jika perang mempengaruhi produksi minyak utama Irak. "Kami percaya, dalam beberapa hari mendatang, harga minyak Brent bisa naik lagi US$ 5-10 per barel, atau naik sampai US$ 120 - US$ 125 per barel, baik antisipasi serangan atau sebagai reaksi jika serangan benar-benar dimulai AS," kata Wittner dalam sebuah laporannya.
Analis: Harga minyak bisa tembus US$150 per barel
LONDON. Harga minyak mentah Brent berpeluang naik menuju US$ 125 per barel jika Amerika Serikat dan sekutunya menyerang Suriah. Bahkan, Societe Generale menilai, harga minyak bisa naik lebih tinggi lagi jika konflik itu meluas sampai ke seluruh Timur Tengah. Michael Wittner, analis minyak di bank Prancis, mengatakan, harga patokan minyak mentah North Sea bisa melonjak mencapai US$ 150 per barel jika perang mempengaruhi produksi minyak utama Irak. "Kami percaya, dalam beberapa hari mendatang, harga minyak Brent bisa naik lagi US$ 5-10 per barel, atau naik sampai US$ 120 - US$ 125 per barel, baik antisipasi serangan atau sebagai reaksi jika serangan benar-benar dimulai AS," kata Wittner dalam sebuah laporannya.