JAKARTA. Kenaikan permintaan komoditas di China memberikan sinyalemen positif bagi harga komoditas. Setidaknya, hal itu tampak pada pergerakan harga nikel. Nah, akibat lonjakan harga nikel, analis menilai, PT Vale Indonesia (INCO) juga akan terciprat keuntungan. Frederick Daniel, Analis PT Indo Premier Sekuriatas dalam risetnya mengatakan bahwa tren penurunan persedian nikel akan terus berlanjut. Memang, lanjutnya, penguatan harga nikel belum akan terlihat dalam kinerja INCO pada kuartal II maupun akhir tahun ini. "Namun, kami menjadi lebih optimis kinerja ke depan INCO karena prospek bullish harga nikel dalam jangka panjang," ujar Frederick. Dia berasumsi, prospek harga nikel jangka panjang dipertahankan di harga US$ 11 per ton. Namun, pertumbuhan jangka panjang harga nikel disesuaikan dari 3% per tahun menjadi 5% per tahun.
Analis: Harga nikel membaik, koleksi saham INCO
JAKARTA. Kenaikan permintaan komoditas di China memberikan sinyalemen positif bagi harga komoditas. Setidaknya, hal itu tampak pada pergerakan harga nikel. Nah, akibat lonjakan harga nikel, analis menilai, PT Vale Indonesia (INCO) juga akan terciprat keuntungan. Frederick Daniel, Analis PT Indo Premier Sekuriatas dalam risetnya mengatakan bahwa tren penurunan persedian nikel akan terus berlanjut. Memang, lanjutnya, penguatan harga nikel belum akan terlihat dalam kinerja INCO pada kuartal II maupun akhir tahun ini. "Namun, kami menjadi lebih optimis kinerja ke depan INCO karena prospek bullish harga nikel dalam jangka panjang," ujar Frederick. Dia berasumsi, prospek harga nikel jangka panjang dipertahankan di harga US$ 11 per ton. Namun, pertumbuhan jangka panjang harga nikel disesuaikan dari 3% per tahun menjadi 5% per tahun.