JAKARTA. Vice President, Research & Analysis Valbury Nico Omer Jonckheere mengingatkan, investor sebaiknya berhati-hati memasuki bulan Mei hingga September mendatang. Pasalnya, bursa saham, komoditas, mata uang utama terhadap dolar AS, dan emas terancam anjlok antara 10% dan 20%. Prediksi Nico bukan tanpa alasan. Dia berkaca pada kejadian tahun lalu, yakni pada periode 23 April-27 Agustus 2010. Pada waktu itu, terjadi kontraksi sebesar 12% setelah berakhirnya masa quantitative easing 1 (QE1) oleh the Federal Reserve. "Bank sentral AS membiarkan neracanya menyusut dari US$1.207 trillion ke US$1.057 trillion," urainya. Yang menjadi pertanyaan, apakah sejarah akan berulang? Nico memprediksi hal itu sangat mungkin terjadi. Seperti yang diketahui, pada 3 November 2010, the Federal Open Market Committee atau FOMC memutuskan untuk membeli obligasi pemerintah senilai US$ 600 miliar antara bulan November dan akhir bulan Juni.
Analis: hati-hati! Periode Mei-September, pasar terancam terkoreksi hingga 20%
JAKARTA. Vice President, Research & Analysis Valbury Nico Omer Jonckheere mengingatkan, investor sebaiknya berhati-hati memasuki bulan Mei hingga September mendatang. Pasalnya, bursa saham, komoditas, mata uang utama terhadap dolar AS, dan emas terancam anjlok antara 10% dan 20%. Prediksi Nico bukan tanpa alasan. Dia berkaca pada kejadian tahun lalu, yakni pada periode 23 April-27 Agustus 2010. Pada waktu itu, terjadi kontraksi sebesar 12% setelah berakhirnya masa quantitative easing 1 (QE1) oleh the Federal Reserve. "Bank sentral AS membiarkan neracanya menyusut dari US$1.207 trillion ke US$1.057 trillion," urainya. Yang menjadi pertanyaan, apakah sejarah akan berulang? Nico memprediksi hal itu sangat mungkin terjadi. Seperti yang diketahui, pada 3 November 2010, the Federal Open Market Committee atau FOMC memutuskan untuk membeli obligasi pemerintah senilai US$ 600 miliar antara bulan November dan akhir bulan Juni.