Analis: Hindari perburuan saham batubara



JAKARTA. Analis pasar modal dari AmCapital Janson Nasrial berpendapat, sebaiknya investor menghindari perburuan saham-saham batubara. Sebab, harga batubara saat ini mengikuti pergerakan harga minyak yang naik turun akibat ketidakpastian ekonomi global.Janson memprediksi, harga minyak akan bergerak di kisaran US$ 74 hingga US$ 77 sebarel tahun ini. "Harga minyak tak akan lebih dari US$ 80," jelasnya. Mengikuti pergerakan minyak, harga batubara pun tak akan melesat tinggi. Janson memprediksi, harga batubara akan bergerak di kisaran US$ 95 hingga US$ 100 per ton. Terkait hal itu, Janson merekomendasi untuk masuk ke saham-saham komoditas. "Yang paling bagus itu metal," jelasnya. Misalnya saja PT Timah (TINS) dan PT International Nickel Indonesia (INCO). Dia beralasan, saat ini, perekonomian China tumbuh stabil yang berada di kisaran 9%-10%. Alhasil, permintaan untuk basic metal, khususnya timah dan nikel, cukup tinggi. "Jika permintaan naik, otomatis harganya juga naik," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie