Analis: IHSG akan melanjutkan penguatan besok ditopang sentimen kebijakan suku bunga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat memerah sejak siang sampai menjelang penutupan Sore ini, Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya berhasil ditutup menguat tipis pada hari ini. IHSG menguat tipis sebesar 2,43 poin atau 0,04% ke level 6.482,71 pada perdagangan Rabu (20/3).

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan berpendapat, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menjadi salah satu penopang IHSG pada hari ini.

"Salah satu fokus investor adalah kebijakan sukubunga the Fed yang akan diumumkan pada Kamis dini hari (21/3).  The Fed diperkirakan akan mempertahankan kebijakan suku bunganya dan mempertahankan pendekatan dovish terkait plan kebijakan moneter tahun 2019.  Dengan demikian, RDG BI diperkirakan mengambil langkah serupa. Hal ini yang memicu penguatan nilai tukar rupiah pada hari ini," jelas Valdy kepada Kontan.co.id, Rabu (20/3).


Sentimen tersebut, kata Valdy, masih akan mempengaruhi IHSG pada Kamis (21/3).

Analis Indo Premier Sekuritas menilai, sentimen yang mempengaruhi perdagangan ini adalah penguatan nilai tukar rupiah. "Ini seiring dengan ekspektasi bahwa bank sentral Amerika Serikat tidak akan menaikkan suku bunga. Begitu juga dengan Bank Indonesia," ujar Mino kepada Kontan.co.id, Rabu (20/3).

Mino menambahkan, sentimen lainnya berkaitan dengan penguatan beberapa komoditas, seperti CPO, nikel dan timah serta emas.

Mino memprediksi, besok (21/3), IHSG masih akan melanjutkan penguatannya dengan support di level 6.440 dan resistance di level 6.525.

"Sentimen yang akan mempengaruhi, yakni keputusan The Fed dan BI terkait suku bunga acuan, pergerakan nilai tukar rupiah dan harga komoditas," imbuh Mino.

Senada, Valdy memperkirakan IHSG akan menguat menguji level psikologis 6500 pada Kamis (21/3). Ia mematok IHSG di kisaran 6.440 - 6.530.

"IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya menguji kisaran 6.530 apabila kebijakan dan pidato Kepala The Fed sesuai dengan ekspektasi pasar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi