JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) butuh katalis baru untuk tetap bangkit. Indeks terus menguat selama beberapa hari setelah mendapat dukungan dari sentimen global. Sejumlah analis menilai, besar kemungkinan IHSG akan terkoreksi hari ini (17/1).Kepala Riset Indosurya Securities, Tonny W Setiadi mengungkapkan, grafik teknikal IHSG sendiri masih memberi harapan akan pergerakan IHSG bisa menembus rekor baru dalam waktu dekat ini. "Bullish candlestick yang ditutup di batas atas pada perdagangan kemarin masih menggambarkan bahwa para buyer (pembeli) masih memegang kendali pada transaksi di pasar saham," ulas Tonny, Kamis (17/1).Namun dia menambahkan, posisi candlestick dengan range yang relatif kecil ini menggambarkan, tidak semua investor masih cukup yakin dengan level IHSG sekarang yang sudah tinggi. Sementara sinyal negatif diperlihatkan dari histogram MACD yang memberi sinyal divergen negatif. Menurutnya, penguatan yang terjadi beberapa hari terakhir tidak terlalu kuat, sehingga bersifat rentan. Sehingga Tonny menyimpulkan, hari ini IHSG akan bergerak mixed dengan potensi melemah di range 4.380-4.430."Dari analisa teknikal intermarket, pagi ini indeks berjangka Dow Jones sebagai indikasi awal bursa regional dibuka menunjukkan sinyal negatif setelah berhasil rebound tipis," sebut Tonny. Sentimen positif juga datang dari harga minyak dunia yang berhasil rebound pasca data persediaan minyak Amerika Serikat (AS) semalam dirilis. Beberapa saham yang masih menarik untuk diperhatikan, menurut Tonny, yaitu WSKT, BBRI, BKSL, KAEF, BBKP, PTPP, ADHI, dan MDRN.
Analis: IHSG akan mixed, cenderung terkoreksi
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) butuh katalis baru untuk tetap bangkit. Indeks terus menguat selama beberapa hari setelah mendapat dukungan dari sentimen global. Sejumlah analis menilai, besar kemungkinan IHSG akan terkoreksi hari ini (17/1).Kepala Riset Indosurya Securities, Tonny W Setiadi mengungkapkan, grafik teknikal IHSG sendiri masih memberi harapan akan pergerakan IHSG bisa menembus rekor baru dalam waktu dekat ini. "Bullish candlestick yang ditutup di batas atas pada perdagangan kemarin masih menggambarkan bahwa para buyer (pembeli) masih memegang kendali pada transaksi di pasar saham," ulas Tonny, Kamis (17/1).Namun dia menambahkan, posisi candlestick dengan range yang relatif kecil ini menggambarkan, tidak semua investor masih cukup yakin dengan level IHSG sekarang yang sudah tinggi. Sementara sinyal negatif diperlihatkan dari histogram MACD yang memberi sinyal divergen negatif. Menurutnya, penguatan yang terjadi beberapa hari terakhir tidak terlalu kuat, sehingga bersifat rentan. Sehingga Tonny menyimpulkan, hari ini IHSG akan bergerak mixed dengan potensi melemah di range 4.380-4.430."Dari analisa teknikal intermarket, pagi ini indeks berjangka Dow Jones sebagai indikasi awal bursa regional dibuka menunjukkan sinyal negatif setelah berhasil rebound tipis," sebut Tonny. Sentimen positif juga datang dari harga minyak dunia yang berhasil rebound pasca data persediaan minyak Amerika Serikat (AS) semalam dirilis. Beberapa saham yang masih menarik untuk diperhatikan, menurut Tonny, yaitu WSKT, BBRI, BKSL, KAEF, BBKP, PTPP, ADHI, dan MDRN.