Analis: IHSG bakal bergerak flat



JAKARTA.Berupaya bangkit dari koreksinya, itulah prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan hari ini, Senin (13/2). Hal itu disampaikan oleh Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management.

Reza memperkirakan, akan ada konsolidasi IHSG melihat hasil perkembangan pergerakan bursa saham Asia dan respon terhadap Wall Street yang ditutup terkoreksi pada akhir pekan lalu. "Ditambah di akhir pekan, ada berita Standard & Poor ‘s memangkas peringkat 34 bank di Italia," kata Reza.

Reza melihat, capital outflow terjadi di bursa pasar saham Indonesia. Hal ini, ia tengarai terjadi karena ada persepsi dari investor asing mengenai penurunan BI Rate yang bisa berpengaruh pada kinerja emiten perbankan.


"Penurunan BI Rate otomatis akan mengoreksi yield SPN, wadah perbankan menaruh likuiditasnya," urai Reza. Selain itu indikator capital outflow, pengaruh lainnya ada pada pendapat Moody's Indonesia, bahwa saham di Indonesia sudah terlalu mahal.

Pada perdagangan Senin (13/2), Reza memperkirakan IHSG berada pada support 3.846-3.879 dan resistance 3.962-4.012. Secara teknikal, IHSG menyentuh area oversold, namun berpotensi membentuk candle negatif dimana sebelumnya membentuk candle hammer.

"Posisi candle sempat menyentuh lower bolinger meskipun pada kepala candle berada di sekitar middle bollinger bands. MACD bergerak melandai dengan histogram negatif yang memanjang," tutur Reza.Selain itu RSI, William's %R, dan Stochastic sudah menyentuh area oversold . Awan negatif memang belum sepenuhnya sirna.

Hari ini, Reza merekomendasikan investor mebeli saham PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), kemudian saham PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). "Ketiga saham ini masuh area oversold juga," ringkas Reza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri