Analis: IHSG belum akan mampu untuk bangkit



JAKARTA. Penurunan bursa global tadi malam diprediksi akan membayangi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Artinya, pada transaksi pagi ini (31/8), indeks belum memiliki kekuatan untuk bangkit.Analis Andalan Artha Advisindo (AAA) Securities, Andy Wibowo Gunawan mengisyaratkan IHSG pada hari ini masih akan melanjutkan pelemahannya karena masih minimnya katalis positif. Dia memprediksi, indeks akan bergerak pada kisaran 4.000-4.060."Investor masih dikhawatirkan mengenai perlambatan ekonomi dunia," singkat Andy kepada KONTAN, Jumat (31/8). Namun diharapkan pemodal masih tenang dan jeli dalam mengatur kesempatan dan strategi. Andy merekomendasikan saham GGRM dan MAPI untuk dibeli. "Bagi yang memiliki saham PGAS, bisa ditahan dulu (hold), sedangkan yang memiliki saham ROTI bisa mulai jual (SELL)," urai Andy.Sementara, Edwin Sebayang, Analis MNC Securities juga melihat momentum pelemahan pada IHSG sepertinya belum berakhir."Bursa Indonesia berpeluang terkena lanjutan tekanan jual dalam kisaran terbatas merujuk antisipasi tidak akan dikeluarkannya Quantitative Easing tahap 3 (QE3)," kata Edwin, Jumat (31/8).Menurut Edwin, tidak adanya QE3 akan memiliki beberapa dampak, antara lain harga komoditas akan kembali tertekan dan dollar AS akan melanjutkan penguatannya terhadap rupiah. Nah, depresiasi rupiah yang semakin dalam ini dapat membahayakan emiten-emiten yang mempunyai utang besar dalam dollar AS seperti PT Bumi Resources (BUMI) yang mempunyai total liabilities mencapai US$ 6,515 miliar (setara DER 8,91x) di tengah ancaman sewaktu-sewaktu kreditur tidak memperpanjang hutang BUMI tersebut.Adapun secara teknikal, IHSG saat ini membentuk pola two Black Crows yang memberikan indikasi berlanjutnya tekanan jual. Edwin memperkirakan, hari ini IHSG akan berada di range 3.984 untuk support lanjutannya, dengan resistance ke 4.069.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie