Analis: IHSG bergerak mixed dipicu dua katalis



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin, Kamis (24/10) ditutup menguat 48,35 poin atau 1,06% di angka 4.594,85. IHSG pada perdagangan hari ini diprediksi akan bergerak mixed karena mendapat katalis positif dan katalis negatif.Adhe Mustofa, Analis Asjaya Indosurya Securities menjelaskan saham-saham di bursa Wall Street AS ditutup pada zona hijau. Penutupan pada zona hijau indeks-indeks saham Wall Street seiring laporan keuangan yang dirilis memuaskan seperti Apple Inc dan Exxon Mobil yang mencerminkan perbaikan ekonomi global. Kemudian, saham-saham di bursa Eropa juga  ditutup pada zona hijau seiring merespon positifnya data HSBC Flash Manufacturing PMI dari RRC dan laporan keuangan kuartal tiga dari Daimler AG dan ABB Ltd yang menopang kenaikan emiten tersebut. Namun, pada pagi hari ini (25/10), bursa Asia dibuka melemah pada awal perdagangan seiring dirilisnya data Japan Core Consumer Prices (inflasi) yang naik 0,7% (yoy) sebagai leading indicator yang menyebabkan menguatnya mata uang Yen.Adhe bilang, IHSG sendiri diprediksi mengalami pergerakan mixed dengan level support 4.575 dan level resistance 4.625 karena merespon positifnya pergerakan bursa global yang dari AS bahwa laporan keuangan yang dirilis memuaskan seperti Apple Inc dan Exxon Mobil. Kemudian zona euro merespon positifnya data HSBC Flash Manufacturing PMI dari RRC."Tapi ada sentimen yang bisa menghambat katalis positif  seperti dirilisnya data dari zona euro data Flash Manufacturing PMI di bawah ekspektasi seperti French Flash Manufacturing PMI. Lalu, bursa Asia dibuka melemah pada awal perdagangan," jelas Adhe. Adapun saham yang direkomendasikannya adalah ACES, UNTR, dan BBCA. Christandi Rheza Mihardja, Analis Sinarmas Sekuritas juga memprediksi IHSG hari ini bergerak mixed di rentang level 4.550-4.640. "Perdagangan hari ini akan dipengaruhi oleh data initial jobless claims dari Amerika yang diperkirakan mengalami kenaikabn sebesar 340 ribu dan neraca perdagangan dari Amerika yang mengalami defisit sebesar U$ 38,8 miliar," jelas Rheza.Faktor lain yang dapat mempengaruhi IHSG datang dari Jepang, yakni akan dirilisnya data inflasi yang diperkirakan naik 0,5% dari tahun sebelumnya. Reza memprediksi saham-saham yang diperkirakan akan bergerak menguat adalah WIKA, HRUM, BBRI, dan ADHI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie