JAKARTA. Analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas pada perdagangan Rabu (29/5). Sentimen positif dari bursa global akan menjadi bahan bakar laju IHSG. Secara teknikal, ruang penguatan IHSG pun terbuka. Analis PT First Asia Capital David Nathanael Sutyanto mengatakan, Wall Street semalam menguat oleh dua rilis data ekonomi Amerika Serikat. Pertama, harga perumahan bulan Maret mencatatkan kenaikan terbesar dalam tujuh tahun terakhir. Kedua, tingkat kepercayaan konsumen AS membaik pada Mei, bahkan mencapai level terkuat sejak lima tahun terakhir. "Selain itu secara teknikal penguatan kemarin telah membentuk candle bullish engulfing yang merupakan sinyal uptrend," kata David, Rabu (29/5). Meski begitu, sentimen negatif justru datang dari dalam negeri, terkait rencana kenaikan BBM diprediksi kan meningkatkan inflasi hingga 7,2%. Selain itu target pertumbuhan ekonomi juga diturunkan menjadi hanya sebesar 6,2%. Karena itu, David memperkirakan IHSG akan bergerak pada rentang support 5.110 dan resistance 5.210. Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, David merekomendasikan saham ASII, ASGR, BDMN, CPIN, INDF, PTPP dan juga SMRA.Analis Trust Securities Reza Priyambada juga mengungkapkan, dengan pola yang terbentuk secara teknikal, IHSG masih punya ruang untuk melanjutkan kenaikannya. "Tetapi, cermati kembali laju bursa saham AS yang bisa saja berbalik arah dan mempengaruhi laju kenaikan IHSG," ucap Reza.Pada perdagangan Rabu (29/5) ini, Reza memperkirakan IHSG bergerak antara support 5.064-5.086 dan resistance 5.195-5.203. Reza pun memprediksi bahwa IHSG kali ini akan mampu melewati target resistance yang ditetapkannya, yaitu pada 5.162-5.171.Untuk saham yang dapat dipertimbangkan, Reza merekomendasikan saham BMRI, PWON, BSDE dan juga SMCB.
Analis: IHSG berpeluang menguat terbatas
JAKARTA. Analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas pada perdagangan Rabu (29/5). Sentimen positif dari bursa global akan menjadi bahan bakar laju IHSG. Secara teknikal, ruang penguatan IHSG pun terbuka. Analis PT First Asia Capital David Nathanael Sutyanto mengatakan, Wall Street semalam menguat oleh dua rilis data ekonomi Amerika Serikat. Pertama, harga perumahan bulan Maret mencatatkan kenaikan terbesar dalam tujuh tahun terakhir. Kedua, tingkat kepercayaan konsumen AS membaik pada Mei, bahkan mencapai level terkuat sejak lima tahun terakhir. "Selain itu secara teknikal penguatan kemarin telah membentuk candle bullish engulfing yang merupakan sinyal uptrend," kata David, Rabu (29/5). Meski begitu, sentimen negatif justru datang dari dalam negeri, terkait rencana kenaikan BBM diprediksi kan meningkatkan inflasi hingga 7,2%. Selain itu target pertumbuhan ekonomi juga diturunkan menjadi hanya sebesar 6,2%. Karena itu, David memperkirakan IHSG akan bergerak pada rentang support 5.110 dan resistance 5.210. Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, David merekomendasikan saham ASII, ASGR, BDMN, CPIN, INDF, PTPP dan juga SMRA.Analis Trust Securities Reza Priyambada juga mengungkapkan, dengan pola yang terbentuk secara teknikal, IHSG masih punya ruang untuk melanjutkan kenaikannya. "Tetapi, cermati kembali laju bursa saham AS yang bisa saja berbalik arah dan mempengaruhi laju kenaikan IHSG," ucap Reza.Pada perdagangan Rabu (29/5) ini, Reza memperkirakan IHSG bergerak antara support 5.064-5.086 dan resistance 5.195-5.203. Reza pun memprediksi bahwa IHSG kali ini akan mampu melewati target resistance yang ditetapkannya, yaitu pada 5.162-5.171.Untuk saham yang dapat dipertimbangkan, Reza merekomendasikan saham BMRI, PWON, BSDE dan juga SMCB.