JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I hari ini (15/4) terpangkas 32,83 poin. Posisi indeks saat pukul 12.00 WIB adalah 4.904,38. Bagaimana dengan pergerakan IHSG sesi II nanti? Analis dari PT Asjaya Indosurya Dimas Adrianto menuturkan, pada sesi II nanti, indeks diperkirakan akan tetap melemah. Hal ini, menurut Dimas, lantaran keadaan pasar regional yang melemah akibat buruknya data PDB China. Belum lagi ditambah dengan tingginya harga saham-saham emiten. "Kami memperkirakan, buruknya data ekonomi China ini akan berimbas kepada bursa-bursa Eropa yang akan dibuka pada siang ini," kata Dimas pada Senin (15/4).Range pergerakan IHSG sesi II nanti diperkirakan berada pada support 4.880 dan resistance di level 4.960. Untuk emiten saham yang dapat dicermati, Dimas merekomendasikan TURI, BSDE, BBTN, BBNI, ERAA, MNCN, DYAN, BNBA, ENRG, EXCL, UNTR, ITMG, dan SDRA.Hal senada diungkapkan analis dari Universal Broker Indonesia Satrio Utomo. Menurutnya, pergerakan IHSG sesi II cenderung melemah terbatas. Pelaku pasar akan melakukan aksi wait and see atas sentimen negatif yang mengepung perdagangan.Menurut Satrio, sentimen negatif tak hanya datang dari pasar global tapi juga bursa Asia. Selain itu, kabar jatuhnya emas serta wacana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah, membuat pasar merespon secara negatif kabar ini."IHSG berpotensi untuk melakukan koreksi, karena semua berita negatif. Pasar sesi II ini diperkirakan akan cenderung wait and see," kata Satrio.Satrio memperkirakan perdagangan IHSG akan berada pada rentang support 4.825-4.875 dan resistance di level 4.925-4.950. Saham yang patut dicermati untuk aksi take profit, Satrio memprediksikan saham BMRI, GGRM serta saham industri semen.
Analis: IHSG cenderung wait and see
JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I hari ini (15/4) terpangkas 32,83 poin. Posisi indeks saat pukul 12.00 WIB adalah 4.904,38. Bagaimana dengan pergerakan IHSG sesi II nanti? Analis dari PT Asjaya Indosurya Dimas Adrianto menuturkan, pada sesi II nanti, indeks diperkirakan akan tetap melemah. Hal ini, menurut Dimas, lantaran keadaan pasar regional yang melemah akibat buruknya data PDB China. Belum lagi ditambah dengan tingginya harga saham-saham emiten. "Kami memperkirakan, buruknya data ekonomi China ini akan berimbas kepada bursa-bursa Eropa yang akan dibuka pada siang ini," kata Dimas pada Senin (15/4).Range pergerakan IHSG sesi II nanti diperkirakan berada pada support 4.880 dan resistance di level 4.960. Untuk emiten saham yang dapat dicermati, Dimas merekomendasikan TURI, BSDE, BBTN, BBNI, ERAA, MNCN, DYAN, BNBA, ENRG, EXCL, UNTR, ITMG, dan SDRA.Hal senada diungkapkan analis dari Universal Broker Indonesia Satrio Utomo. Menurutnya, pergerakan IHSG sesi II cenderung melemah terbatas. Pelaku pasar akan melakukan aksi wait and see atas sentimen negatif yang mengepung perdagangan.Menurut Satrio, sentimen negatif tak hanya datang dari pasar global tapi juga bursa Asia. Selain itu, kabar jatuhnya emas serta wacana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah, membuat pasar merespon secara negatif kabar ini."IHSG berpotensi untuk melakukan koreksi, karena semua berita negatif. Pasar sesi II ini diperkirakan akan cenderung wait and see," kata Satrio.Satrio memperkirakan perdagangan IHSG akan berada pada rentang support 4.825-4.875 dan resistance di level 4.925-4.950. Saham yang patut dicermati untuk aksi take profit, Satrio memprediksikan saham BMRI, GGRM serta saham industri semen.