Analis: IHSG dan rupiah masih akan volatil



JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Untuk faktor eksternal, pasar masih menunggu hasil pertemuan Federal Open Market Comittee (FOMC) yang dilakukan pada pertengahan September mendatang. Dari dalam negeri, para investor kasih mencerna apa dampak negatif dari beberapa lebijakan yang dirilis minggu lalu mulai dari aturan Giro Wajib Minimum-Loan to Deposit Ratio (GWM-LDR) hingga rilis paket kebijakan pemerintah pada Jumat lalu.

"Jadi, kami perkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan IDR akan bergerak volatile," imbuh Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities, (22/8).Menurutnya, IHSG hari ini akan bergerak di kisaran 4.134-4.223. Secara teknikal, pola black candle yang terbentuk atas IDX mengindikasikan munculnya tekanan jual di pasar.Kendati demikian, Edwin mengimbau untuk mencermati saham-saham yang bisa menjadi pilihan buy seperti INCO, PTBA, KLBF, ITMG, ANTM, SMGR, PGAS UNTR, INDF, BBRI, ICBP, AALI, TLKM, MYOR.Tapi, lanjut Edwin, cermati beberapa saham seperti ASII, IMAS, MAPI, ACES, dan ECII. "Soalnya, saham ini berpeluang terkena imbas dari kenaikan PPnBm dan dampak tidak langsung dari kenaikan GWM-LDR," tukas Edwin.Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, memiliki prediksi senada. Volatilitas IHSG masih terus terjadi seiring rilis data-data penting baik di Amerika Serikat (AS) maupun kawasan Eropa. "Jadi, pergerakan indeks hari ini kami perkirakan ada pada support 4.100-4.160 dan rezistance 4.221-4.250," tambahnya.Beberapa saham yang bisa menjadi pertimbangan buy on weaknes (BoW) adalah, MNCN, dan MDLN. Sementara PGAS bisa ambil ancang-ancang trading buy.Jika mengacu pada pergerakan indeks Jumat lalu, Reza mengatakan jika IHSG sempat berada di atas terget resisten-nya (4.215-4.225) namun gagal bertahan dan kembali turun meski belum menyentuh target support (4.060-4.122). "Dengan terbatasnya pelemahan dan masih bertahannya IHSG di atas level 4.079 maka diharapkan masih ada peluang bagi IHSG untuk rebound," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie