Analis: IHSG dapat lanjut menanjak di sesi dua



JAKARTA. Analis memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan lanjut menguat di zona hijau pada sesi II. Pergerakan saham-saham masih dipengaruhi oleh aksi korporasi emiten.

Analis Indosurya Asset Management Fridian Warda mengatakan, pergerakan indeks didominasi kecenderungan fluktuatif. Menurutnya, tidak ada data fundamental penting yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG di sesi II nanti. Hanya ada beberapa data dari Amerika Serikat yang akan dirilis nanti malam, yakni data klaim pengangguran yang diperkirakan naik dan data indeks manufaktur.

Selain itu, rilis JP morgan yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China dari 7,8% menjadi 7,6% (year on year) masih menjadi katalis negatif indeks Asia. Indeks futures global juga masih bergerak mixed."Dari dalam negeri, masih seputar pembahasan kenaikan harga BBM bersubsidi yang akan cukup besar mempengaruhi inflasi domestik. Market nampak masih tenang dengan keputusan BI yang mempertahankan tingkat suku bunga di level 5,75%," kata Fridian.Namun, potensi kenaikan inflasi dari level 5,57% ke atas 7%, kemungkinan besar akan diikuti dengan kenaikan bunga di kisaran 50-100 bps di tahun ini. Maka secara fundamental, IHSG ke depan tampaknya akan mengalami tekanan. Sebab, kenaikan bunga akan mempengaruhi kinerja emiten yang tengah melakukan pengembangan usaha, terutama sektor perbankan, properti dan otomotif.Untuk sisa hari ini Fridian memperkirakan pergerakan IHSG pada kisaran support 5.075 dan resistance 5.130. Ia merekomendasikan saham BSDE, INAF, TSPC, MAIN, TELE dan juga WSKT."Investor juga harus memperhatikan setiap aksi korporasi yang dapat mempengaruhi pergerakan saham masing-masing emiten," ucap Fridian.Analis PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe juga melihat IHSG masih bisa mendaki di sesi sore. Hal ini karena sentimen positif dari dalam negeri yaitu musim pembagian dividen kepada para pemegang saham.Sementara itu, ekonomi Prancis yang melambat selama hampir dua kuartal ini, membuat investor asing bingung untuk menempatkan uangnya. "Jadi investor asing bingung mau taruh uangnya di mana jika keluar dari Indonesia. Indonesia masih seksi untuk tujuan investasi," kata Kiswoyo.Kiswoyo memprediksi pergerakan indeks di lantai bursa sesi II akan berada pada support  5.051 dan resistance 5.150. Untuk saham yang dapat diperhatikan, Kiswoyo merekomendasikan PGAS, INTP dan juga BMRI.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: