JAKARTA. Pada perdagangan Rabu (14/9) kemarin, indeks Dow Jones ditutup naik 141 point (1,27%) ke level 11.246,73. Kenaikan indeks Dow Jones terjadi setelah Jerman dan Prancis kembali meyakinkan dunia untuk terus membantu Yunani agar tetap berada di uni Eropa. Selain itu, sentimen positif lainnya adalah tawaran pemerintah China untuk kembali membeli obligasi negara Italia.Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup turun 76 point (1,95%) ke level 3.779,04. Investor asing tercatat melakukan net sell pada pasar regular sebesar Rp 1,3 triliun dengan saham-saham yang paling banyak di jual adalah BBRI, BMRI, UNTR, ASII dan BBCA."Secara teknikal, IHSG kemarin (14/9) kembali bergerak melemah dengan break dari garis Fibonacci Retracement 38.2% di 3,822 dan masih belum menunjukan sinyal reversal," jelas Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi.Selain itu, lanjutnya, indikator Stochastic dan RSI masih bergerak downtrend menuju area oversold sementara MACD telah membentuk deathcross dengan MACD Histogram yang kembali memasuki area negatif."Target koreksi IHSG berikutnya berada pada garis Fibonacci Retracement 23.6% di level 3.733 yang juga merupakan support kuat untuk IHSG," urainya.Pada perdagangan hari ini, Betrand meramal, IHSG akan bergerak pada range 3.733-3.835 dengan kecenderungan kembali melemah secara teknikal. "Namun perlu diperhatikan sentimen positif yang datang dari bursa regional yang berpeluang membuat IHSG menguat," jelasnya. Sementara itu, menurutnya, saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain CMNP, HRUM dan BDMN. Sementara itu, Managing Research Indosurya Asset Management memprediksi, IHSG akan berada pada support 3.701-3.750 dan resistance 3.872-3.945 hari ini. "IHSG, secara teknikal, kembali membentuk spinning tops yang seharusnya bisa menandakan kemungkinan terjadinya reversal," jelas Reza. Reza menambahkan, laju IHSG menunjukkan perbedaan dengan laju bursa Eropa dan AS yang positif. "Kekhawatiran berlebihan terhadap kondisi pasar telah melemahkan IHSG dan membawa posisinya kembali seperti pada Awal Agustus, meski tidak sampai di bawah 3.760. Investor bisa memanfaatkan kondisi ini untuk mengakumulasi saham-saham yang telah terdiskon besar," urainya panjang lebar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Analis: IHSG kembali ke posisi awal Agustus, akumulasi saham dengan diskon besar
JAKARTA. Pada perdagangan Rabu (14/9) kemarin, indeks Dow Jones ditutup naik 141 point (1,27%) ke level 11.246,73. Kenaikan indeks Dow Jones terjadi setelah Jerman dan Prancis kembali meyakinkan dunia untuk terus membantu Yunani agar tetap berada di uni Eropa. Selain itu, sentimen positif lainnya adalah tawaran pemerintah China untuk kembali membeli obligasi negara Italia.Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup turun 76 point (1,95%) ke level 3.779,04. Investor asing tercatat melakukan net sell pada pasar regular sebesar Rp 1,3 triliun dengan saham-saham yang paling banyak di jual adalah BBRI, BMRI, UNTR, ASII dan BBCA."Secara teknikal, IHSG kemarin (14/9) kembali bergerak melemah dengan break dari garis Fibonacci Retracement 38.2% di 3,822 dan masih belum menunjukan sinyal reversal," jelas Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi.Selain itu, lanjutnya, indikator Stochastic dan RSI masih bergerak downtrend menuju area oversold sementara MACD telah membentuk deathcross dengan MACD Histogram yang kembali memasuki area negatif."Target koreksi IHSG berikutnya berada pada garis Fibonacci Retracement 23.6% di level 3.733 yang juga merupakan support kuat untuk IHSG," urainya.Pada perdagangan hari ini, Betrand meramal, IHSG akan bergerak pada range 3.733-3.835 dengan kecenderungan kembali melemah secara teknikal. "Namun perlu diperhatikan sentimen positif yang datang dari bursa regional yang berpeluang membuat IHSG menguat," jelasnya. Sementara itu, menurutnya, saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain CMNP, HRUM dan BDMN. Sementara itu, Managing Research Indosurya Asset Management memprediksi, IHSG akan berada pada support 3.701-3.750 dan resistance 3.872-3.945 hari ini. "IHSG, secara teknikal, kembali membentuk spinning tops yang seharusnya bisa menandakan kemungkinan terjadinya reversal," jelas Reza. Reza menambahkan, laju IHSG menunjukkan perbedaan dengan laju bursa Eropa dan AS yang positif. "Kekhawatiran berlebihan terhadap kondisi pasar telah melemahkan IHSG dan membawa posisinya kembali seperti pada Awal Agustus, meski tidak sampai di bawah 3.760. Investor bisa memanfaatkan kondisi ini untuk mengakumulasi saham-saham yang telah terdiskon besar," urainya panjang lebar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News