Analis: IHSG masih terus melaju di zona hijau



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (10/7) berhasil teknikal rebound setelah terkoreksi sejak awal Juli. Penguatan didorong sejumlah saham emiten sektoral yang relatif murah dan antisipasi pelaku pasar atas pertumbuhan laba emiten kuartal II 2013.

Karena itu, sejumlah analis memperkirakan, penguatan indeks berlangsung hari ini (11/7). Analis Universal Broker Indonesia Satrio Utomo bilang, pemicunya adalah, keputusan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve memberikan stimulus hingga angka pengangguran turun ke level 6,5%.

Ini berarti, The Fed melakukan kebijakan suku bunga lunak, sampai Amerika Serikat (AS) nyaman dengan angka penganggurannya. Hal ini diharapkan mampu menjadi katalisator positif bagi IHSG untuk terus melaju di zona hijau.


Momentum The Fed menurunkan tingkat suku bunga diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi Bank Indonesia untuk menaikkan tingkat suku bunga. Sebab, dengan pelemahan dolar yang terjadi, membuat pasar tidak nyaman untuk menyimpan dolar.

"Bank Indonesia seharusnya bisa memanfaatkan momen ini dengan sebaik mungkin dengan menaikkan suku bunga dan concern terhadap pertumbuhan ekonomi yang dipengaruhi oleh tingkat suku bunga," kata Satrio, Kamis (11/7).

Karena itu Satrio memperkirakan, IHSG akan ada di kisaran resisten di posisi 4.500. Bukan tidak mungkin, dengan potensi kenaikan, rebound terdekat IHSG dapat menyentuh level 4.600-4.650. Untuk jangka menengah dalam waktu 1-2 minggu, IHSG bahkan dapat menembus resiten penting di 4.825-5.000. Sementara untuk kisaran support pada posisi 4.400.

"Tapi hari ini terlihat ke resisten, bukan ke support. Langkah The Fed bisa menjadi katalis positif untuk IHSG," ujar Satrio. Untuk saham, Satrio merekomendasikan saham BMRI, BBCA, BBRI, BSDE dan juga ASRI.

Menurutnya, saham konstruksi dan perbankan bersinar cerah hari ini. Begitu pula dengan saham properti, namun harus menunggu keputusan BI atas tingkat suku bunga yang akan diumumkan nanti siang.

Senada, analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto mengungkapkan Wall Street dan bursa saham zona Euro ditutup flat setelah beberapa sesi perdagangan terakhir menguat. Pelaku pasar tengah menanti pernyataan dari The Fed untuk memperoleh kepastian mengenai langkah pengurangan stimulus.

"Peluang penguatan lanjutan pada perdagangan hari ini diperkirakan masih terjadi menyusul rendahnya kekhawatiran mengenai pengurangan stimulus dan antisipasi pasar atas rilis laba emiten sektoral kuartal II 2013," kata David.

David memperkirakan, IHSG menguji support di level 4.370-4.430 dan resisten di 4.510-4.550. Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, David merekomendasikan saham ASII, ASRI, BSDE, ENRG, PTPP dan WSKT, masing-masing pada posisi trading buy.

Untuk saham CTRP dan CTRP, David merekomendasikan pada posisi buy, sedangkan saham BDMN  pada posisi buy on weakness.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri