Analis: IHSG memasuki fase koreksi



JAKARTA. Sejumlah analis menilai, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah mulai memasuki fase koreksi. Analis Astronacci International Gema Goeyardi, misalnya. Dia berpendapat, fase koreksi yang terjadi akan mungkin dalam skala yang besar, setelah IHSG berhasil menyelesaikan fase kenaikannya yang terakhir. Target penurunan harga terdekat akan terletak pada kisaran 4.024-4.035, pada area gap yang telah terbentuk sebelumnya."Oleh karena itu, inilah saat kita menuai hasil dimana sebelumnya kita telah meletakkan order trailing stop (berhenti beli), karena jika tidak demikian maka pembalikan arah yang segera akan terjadi tidak akan memberikan dampak yang berarti bagi keuntungan yang telah kita akumulasikan," kata Gema, Senin (23/7).Menurut Gema, pemodal dapat melakukan buy on weakness pada waktu yang lebih pasti. "Mungkin kita akan mengamati sektor konsumer yang memiliki potensi kenaikan harga yang cukup tinggi," lanjutnya.

Adapun sejumlah saham yang menjadi rekomendasi Gema antara lain: BISI, CPIN, PNLF, MAPI, MSKY, dan RANC. "Setiap penurunan yang akan terjadi pada saham-saham tersebut, akan menjadi kesempatan yang baik bagi kita untuk terus melakukan akumulasi," jelasnya.Hal senada juga diungkapkan oleh Analis MNC Secutiities, Edwin Sebayang. Edwin memperkirakan, IHSG berpeluang terkena lanjutan profit taking merujuk kejatuhan bursa global Jumat malam akibat kekhawatiran baru atas krisis hutang Zona Euro setelah Propinsi Valencia-Spanyol meminta bantuan dana kembali ke pemerintah pusat sebesar 2.85 miliar euro.

"Hal tersebut juga menjadi memicu kejatuhan euro terhadap dollar AS ke level terendah $1.2143 per euro sejak pertengahan Juni 2010," kata Edwin, Senin (23/7). Selain mata itu, tingkat yield obligasi pemerintah Spanyol tenor 10 tahun juga naik lagi mencapai 7,3%.Untuk perdagangan saham hari ini (23/7), Edwin menilai IHSG akan bergerak di range 4.044-4.102. Edwin menjabarkan posisi teknikal IHSG saat ini pada pola Short Black Candle diatas MA 10, 20 & 50 hari diarea Overbought, mengindikasikan adanya profit taking lanjutan.


Edwin juga merekomendasikan saham-saham buy on weakness, seperti saham SMRA, ICBP, MAPI, SMGR, TLKM, BBCA, SMRA, IMAS, BWPT, SSIA, dan ASII.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie