JAKARTA. Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) sedang menghadapi fase koreksinya. Financial Analyst PT Astronacci International, Samuel Utomo mengungkapkan, saat ini, indikator momentum telah memasuki fase koreksi yang cukup dalam. Namun, tidak dibarengi dengan pelemahan pada harga secara signifikan."Hal ini berarti, ke depannya IHSG masih memiliki potensi penguatan sebelum memasuki fase koreksi dengan skala yang lebih besar lagi," jelas Samuel, Jumat (21/9).Samuel menyarankan pemodal agar mulai menutup posisi pada portofolio saat ini, dan menantikan formasi bottom signifikan selanjutnya. Yaitu, IHSG menunjukkan adanya potensi penguatan kembali hingga area harmonic resistance pada rentang harga 4.300-4.320."Kita akan mempersiapkan diri kita untuk segera menutup posisi trading kita dan merealisasikan keuntungannya, mengingat saat ini kita telah dapat melihat adanya potensi IHSG untuk mengalami reversal turun," jelasnya.Sementara itu, Analis Andalan Artha Advisindo,Andy Wibowo Gunawan memperkirakan, IHSG berpotensi melemah pada hari ini karena sentimen negatif yang berasal dari AS. "Kisaran pergerakannya 4.177-4.275," ujarnya.Andy berujar, Wall Street semalam ditutup mixed karena kekhawatiran melambatnya perekonomian dunia. Terutama setelah rilis sejumlah data ekonomi yang ada di Jepang, China dan Uni Eropa meningkatkan kekhawatiran pasar mengenai perlambatan ekonomi.Rekomendasi teknikal yang diberikan Andy hari ini adalah saran jual (sell) untuk BRAU dan beli (Buy) untuk BBCA. "Sedangkan untuk GGRM dan WIKA ambil posisi Hold dulu," imbuhnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Analis: IHSG memasuki fase koreksi
JAKARTA. Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) sedang menghadapi fase koreksinya. Financial Analyst PT Astronacci International, Samuel Utomo mengungkapkan, saat ini, indikator momentum telah memasuki fase koreksi yang cukup dalam. Namun, tidak dibarengi dengan pelemahan pada harga secara signifikan."Hal ini berarti, ke depannya IHSG masih memiliki potensi penguatan sebelum memasuki fase koreksi dengan skala yang lebih besar lagi," jelas Samuel, Jumat (21/9).Samuel menyarankan pemodal agar mulai menutup posisi pada portofolio saat ini, dan menantikan formasi bottom signifikan selanjutnya. Yaitu, IHSG menunjukkan adanya potensi penguatan kembali hingga area harmonic resistance pada rentang harga 4.300-4.320."Kita akan mempersiapkan diri kita untuk segera menutup posisi trading kita dan merealisasikan keuntungannya, mengingat saat ini kita telah dapat melihat adanya potensi IHSG untuk mengalami reversal turun," jelasnya.Sementara itu, Analis Andalan Artha Advisindo,Andy Wibowo Gunawan memperkirakan, IHSG berpotensi melemah pada hari ini karena sentimen negatif yang berasal dari AS. "Kisaran pergerakannya 4.177-4.275," ujarnya.Andy berujar, Wall Street semalam ditutup mixed karena kekhawatiran melambatnya perekonomian dunia. Terutama setelah rilis sejumlah data ekonomi yang ada di Jepang, China dan Uni Eropa meningkatkan kekhawatiran pasar mengenai perlambatan ekonomi.Rekomendasi teknikal yang diberikan Andy hari ini adalah saran jual (sell) untuk BRAU dan beli (Buy) untuk BBCA. "Sedangkan untuk GGRM dan WIKA ambil posisi Hold dulu," imbuhnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News