Analis: IHSG rawan profit taking



JAKARTA. Setelah mendaki cukup tinggi pada perdagangan Selasa (27/3), beberapa analis memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung menghadapi profit taking di awal perdagangan hari ini (28/3)."Setelah reli lebih dari 1%, saya melihat IHSG rawan profit taking, karena kondisi eksternal yang cenderung memberikan katalis negatif pada IHSG," kata Andy Wibowo Gunawan, analis Reliance Securities, Rabu (28/3).Menurutnya, indeks acuan kawasan Eropa seketika ditutup koreksi 0,5% setelah rilis data kepercayaan konsumen AS cenderung mengecewakan. Data yang mengecewakan pasar tersebut, turut menggiring Indeks S&P 500 ditutup melemah 0,3% dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) juga terpangkas 0,3%.Berada di area over boughtSecara teknikal, Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada melihat, IHSG sudah berada di area jenuh beli (over bought). Oleh karena itu, untuk pembukaan Rabu (28/3), besar kemungkinan IHSG untuk profit taking.

"Kondisi Bursa Eropa dan Wall Street yang melemah kemungkinan akan dimanfaatkan investor untuk aksi ambil untung," prediksinya. Reza memperkirakan, indeks akan bergerak di kisaran 4.055 - 4.070 sebagai support, dan 4.085 - 4.096 sebagai level resistance.Senada, Andy juga merekomendasikan investor untuk melakukan aksi ambil untung dulu. Walaupun dia meyakini, indeks bisa bergerak ke level 4.105 untuk resistance. "Investor bisa jual TLKM, BBTN dan WIKA. Kalaupun ingin beli, saya sarankan untuk saham ANTM dan TINS," ujarnya.Sementara itu, Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang masih optimistis IHSG bisa bullish. Menurutnya, IHSG membentuk pola White Marubozu yang mengindikasikan bullish reversal. "Indeks berpeluang melanjutkan penguatannya di tengah absentnya demo besar yang dikabarkan diundur sampai hari Kamis," ungkapnya, Rabu (28/3). Untuk perdagangan hari ini, Edwin memprediksi IHSG akan berkisar di range 4.047 - 4.094. Dia pun merekomendasikan buy pada saham ASII, SMGR, BJBR, MAPI, dan INTP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini