Analis: Indeks masih akan menguat terbatas sesi II



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak flat di sepanjang sesi I. Konfirmasi persetujuan Pengadilan Jerman terhadap euro permanent bailout fund, serta menangnya partai pro-bailout Belanda di dalam pemilu parlemen, nampaknya masih belum memberikan konfirmasi langsung terhadap reli pasar.Analis Indosurya Securities Fridian Warda memprediksi, pada sesi kedua nanti, indeks masih akan bergerak flat dengan kecenderungan menguat terbatas. Dia beralasan, investor memilih menunggu hasil keputusan the Fed mengenai kebijakan moneter yang akan disampaikan FOMC nanti malam.Dia mempredikisi, pada putaran sesi kedua, IHSG akan bergerak di kisaran resistance terdekat di 4.180-4.196, dengan support berada di area 4.130.

"Keputusan The Fed tersebut akan menentukan kemungkinan IHSG akan mencapai level harga di atas 4.200 pada penutupan perdagangan pekan ini," jelasnya.Dia menambahkan, pasar meyakini bahwa AS akan mengumumkan kebijakan moneter terbarunya. "Optimisme pasar itu tercermin pada pelemahan dollar AS, treasury yield AS turun ke level terendah, serta kenaikan harga komoditas," urai Fridian.Dia mengamati, saat ini, euforia sentimen fundamental menjadi katalis IHSG untuk rally. Secara teknikal, sebenarnya IHSG berada di zona overbought yang membuat pergerakan positif IHSG cenderung terhambat.Fridian menyarankan kepada Investor yang tengah mengambil posisi untuk trading, lebih baik melepas jika sudah memperoleh keuntungan yang diinginkan. "Adapun sektor pertambangan menarik untuk diperhatikan, mengingat konfirmasi akan pemberian stimulus dapat meningkatkan kebutuhan energi sebagai dasar untuk pertumbuhan industri," tambah Fridian.Saham-saham pertambangan yang masih cukup menarik untuk trading yakni PTBA, ADRO , HRUM, CNKO.Sementara itu, Managing Partner PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe memprediksi IHSG akan berjalan sideways menguat di kisaran 4.150 - 4.200. Dia menyarankan pelaku pasar untuk wait and see menjelang keputusan the Fed nanti malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie