Analis: Industri penerbangan secara umum tidak menarik untuk investasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri penerbangan kembali ramai dibicarakan. Setelah sebelumnya ramai terkait penghentian sementara atau temporary grounded pengoperasian pesawat Boeing 737 MAX 8, kali ini lantaran rencana Lion Air yang ingin melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Maskapai dengan logo singa merah yang juga memiliki pesawat Boeing 737 Max ini sebelumnya santer diberitakan akan mencari pendanaan di pasar modal Indonesia. Terlebih ketika manajemen Lion Air bertandang ke BEI untuk menghadiri master class bagi perusahaan yang berencana go public.

Melihat rencana initial public offering (IPO) Lion Air, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, secara umum untuk industri penerbangan masih belum menarik untuk jadi wadah investasi. Menurutnya, industri ini memiliki biaya operasional yang cukup tinggi yang juga erat dengan kepercayaan konsumen.


Biaya operasional yang tinggi tersebut meliputi bahan bakar yang bergantung dari harga minyak dunia, biaya sumber daya manusia tinggi serta biaya-biaya operasional lain. Terlebih industri penerbangan juga menjadi salah satu industri yang memiliki regulasi tinggi.

“Perang tarif juga pasti akan membayangi, terlebih saingannya dari beberapa low cost carrier (LCC) juga menjual tiket yang kurang lebih sama dengan Lion Air. Dan kepercayaan konsumen,” ujar Chris kepada Kontan, Kamis (21/3).

Kondisi tersebut menyebabkan industri penerbangan agak sedikit sulit untuk meraih laba dibandingkan dengan industri lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi