KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri penerbangan kembali ramai dibicarakan. Setelah sebelumnya ramai terkait penghentian sementara atau temporary grounded pengoperasian pesawat Boeing 737 MAX 8, kali ini lantaran rencana Lion Air yang ingin melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Maskapai dengan logo singa merah yang juga memiliki pesawat Boeing 737 Max ini sebelumnya santer diberitakan akan mencari pendanaan di pasar modal Indonesia. Terlebih ketika manajemen Lion Air bertandang ke BEI untuk menghadiri master class bagi perusahaan yang berencana go public. Melihat rencana initial public offering (IPO) Lion Air, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, secara umum untuk industri penerbangan masih belum menarik untuk jadi wadah investasi. Menurutnya, industri ini memiliki biaya operasional yang cukup tinggi yang juga erat dengan kepercayaan konsumen.
Analis: Industri penerbangan secara umum tidak menarik untuk investasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri penerbangan kembali ramai dibicarakan. Setelah sebelumnya ramai terkait penghentian sementara atau temporary grounded pengoperasian pesawat Boeing 737 MAX 8, kali ini lantaran rencana Lion Air yang ingin melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Maskapai dengan logo singa merah yang juga memiliki pesawat Boeing 737 Max ini sebelumnya santer diberitakan akan mencari pendanaan di pasar modal Indonesia. Terlebih ketika manajemen Lion Air bertandang ke BEI untuk menghadiri master class bagi perusahaan yang berencana go public. Melihat rencana initial public offering (IPO) Lion Air, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, secara umum untuk industri penerbangan masih belum menarik untuk jadi wadah investasi. Menurutnya, industri ini memiliki biaya operasional yang cukup tinggi yang juga erat dengan kepercayaan konsumen.