KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelesuan sektor properti sepanjang tahun lalu turut menekan kinerja PT Intiland Development Tbk (DILD). Tahun 2017, DILD mencatat penurunan pendapatan 3,2% dari Rp 2,28 triliun menjadi Rp 2,20 triliun. Laba bersih pun ikut merosot tipis 0,5% menjadi Rp 297,49 miliar. Untungnya, DILD berhasil mencetak rekor penjualan pemasaran atawa marketing sales tertinggi tahun lalu yang mencapai Rp 3,36 triliun. Angka ini naik 106% dari marketing sales di tahun sebelumnya sebesar Rp 1,63 triliun. William Siregar, analis Paramitra Alfa Sekuritas, menilai, prospek sektor properti secara umum di tahun ini bisa dibilang masih "abu-abu". Menurutnya, kondisi suku bunga acuan yang masih berada pada level terendah saat ini seharusnya bisa mendorong performa sektor properti sejak awal tahun. Sayang, harapan tersebut tampaknya belum bersambut.
Analis ini optimistis kinerja Intiland membaik, ini alasannya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelesuan sektor properti sepanjang tahun lalu turut menekan kinerja PT Intiland Development Tbk (DILD). Tahun 2017, DILD mencatat penurunan pendapatan 3,2% dari Rp 2,28 triliun menjadi Rp 2,20 triliun. Laba bersih pun ikut merosot tipis 0,5% menjadi Rp 297,49 miliar. Untungnya, DILD berhasil mencetak rekor penjualan pemasaran atawa marketing sales tertinggi tahun lalu yang mencapai Rp 3,36 triliun. Angka ini naik 106% dari marketing sales di tahun sebelumnya sebesar Rp 1,63 triliun. William Siregar, analis Paramitra Alfa Sekuritas, menilai, prospek sektor properti secara umum di tahun ini bisa dibilang masih "abu-abu". Menurutnya, kondisi suku bunga acuan yang masih berada pada level terendah saat ini seharusnya bisa mendorong performa sektor properti sejak awal tahun. Sayang, harapan tersebut tampaknya belum bersambut.