KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (
PGAS) mencatatkan laba bersih yang dapat distribusikan ke entitas induk senilai US$ 61,57 juta sepanjang kuartal pertama 2021. Jika dirupiahkan, laba bersih PGAS setara dengan Rp 870 miliar (kurs Rp 14.147 per dolar AS). Namun, kenaikan laba bersih ini tidak dibarengi dengan kenaikan pendapatan. Emiten pelat merah ini membukukan pendapatan senilai US$ 733,15 juta, terkoreksi 16,09% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 873,80 juta. Kepala Riset Henan Putihrai Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menilai, realisasi kinerja PGAS sepanjang tiga bulan pertama sudah sesuai dengan estimasi Henan Putihrai Sekuritas.
Baca Juga: Malindo Feedmill (MAIN) berharap raih kinerja yang stabil dan berkelanjutan Dia menyebut, volume distribusi dan transmisi gas sebetulnya sudah berangsur pulih, namun belum maksimal. “Penerapan harga khusus yang lebih rendah bagi beberapa sektor industri juga mempengaruhi penurunan pendapatan PGAS,” terang Robertus kepada Kontan.co.id, Senin (3/5). Mengutip kinerja bulanan, PGAS mencatatkan volume distribusi secara
year-to-date Maret 2021 sebesar 916 billion british thermal unit per day (bbtud). Realisasi ini naik 4% dari realisasi distribusi gas pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 882 bbtud. Sementara volume transmisi PGAS memang masih terkontraksi 10% yakni sebesar 1.211 million standard cubic feet per day (mmscfd) per Maret 2021.
Baca Juga: Hingga kuartal I, Kalbe Farma (KLBF) serap capex Rp 300 miliar Kinerja PGAS secara umum dinilai akan membaik tahun ini. Dengan adanya asumsi perbaikan ekonomi dan juga program vaksinasi, Robertus menargetkan volume distribusi gas dan juga volume transmisi PGAS tahun ini akan tumbuh di kisaran 10%-15% YoY.
Robertus memberi rekomendasi
buy saham PGAS dengan target harga Rp 1.520. Per Senin (3/5), saham PGAS ditutup naik 1,63% ke level Rp 1.245.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi