SINGAPURA. Pendapat trader dan analis emas terbelah saat ditanya mengenai outlook pergerakan harga si kuning mentereng tersebut. Berdasarkan hasil survei Bloomberg, 15 analis memprediksi harga emas akan menanjak pada pekan depan. Sementara, 14 analis lainnya berpendapat sebaliknya, yakni harga emas akan menurun. Padahal, pada dua pekan sebelumnya, hampir seluruh analis sepakat harga emas akan menurun pada pekan ini. "Adanya rasa percaya mengenai perekonomian AS yang semakin membaik seiring dengan kenaikan pada pasar saham telah memangkas kebutuhan dalam memegang investasi emas. Kami melihat, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membeli. Dalam waktu dekat, tidak ada ekspektasi untuk memperketat kebijakan di sejumlah negara ekonomi utama dunia," papar Adrian Day, president Adrian Day Asset Management di Annapolis, Maryland. Seperti yang diketahui, harga emas kembali mencatatkan penurunan untuk bulan ke lima pada Februari lalu. Salah satu penyebabnya, investor menjual emas yang dimilikinya dari exchange traded products. Harga emas sendiri sudah melambung 80% sejak the Federal Reserve mulai melakukan pembelian aset pada 2008 lalu. Pimpinan the Fed Ben S Bernanke mempertahankan kebijakan pembelian aset bulanan senilai US$ 85 miliar pada pekan ini sebagai sokongan bagi ekonomi AS. Selain itu, Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi juga memberikan sinyal untuk meneruskan stimulusnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Analis: Ini saatnya membeli emas!
SINGAPURA. Pendapat trader dan analis emas terbelah saat ditanya mengenai outlook pergerakan harga si kuning mentereng tersebut. Berdasarkan hasil survei Bloomberg, 15 analis memprediksi harga emas akan menanjak pada pekan depan. Sementara, 14 analis lainnya berpendapat sebaliknya, yakni harga emas akan menurun. Padahal, pada dua pekan sebelumnya, hampir seluruh analis sepakat harga emas akan menurun pada pekan ini. "Adanya rasa percaya mengenai perekonomian AS yang semakin membaik seiring dengan kenaikan pada pasar saham telah memangkas kebutuhan dalam memegang investasi emas. Kami melihat, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membeli. Dalam waktu dekat, tidak ada ekspektasi untuk memperketat kebijakan di sejumlah negara ekonomi utama dunia," papar Adrian Day, president Adrian Day Asset Management di Annapolis, Maryland. Seperti yang diketahui, harga emas kembali mencatatkan penurunan untuk bulan ke lima pada Februari lalu. Salah satu penyebabnya, investor menjual emas yang dimilikinya dari exchange traded products. Harga emas sendiri sudah melambung 80% sejak the Federal Reserve mulai melakukan pembelian aset pada 2008 lalu. Pimpinan the Fed Ben S Bernanke mempertahankan kebijakan pembelian aset bulanan senilai US$ 85 miliar pada pekan ini sebagai sokongan bagi ekonomi AS. Selain itu, Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi juga memberikan sinyal untuk meneruskan stimulusnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News