KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sektor tembaga dan emas, PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) akan melantai di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (7/7). AMMN telah menyelesaikan proses penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) dan mengalami kelebihan permintaan hingga 13,6 kali. Calon emiten berkode saham AMMN mengincar dana sebesar Rp 10,73 triliun dari pelepasan sebanyak 8,80% saham ke publik, dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO sebanyak 6.328.208.800 saham biasa. Harga penawaran IPO AMMN sebesar Rp 1.695 per saham. Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengatakan bahwa terjadi kelebihan permintaan atau oversubscription dalam Penawaran Umum Perdana Saham AMMN.
Menurut Oki, minat investor dalam penjatahan terpusat atau pooling cukup tinggi, terlihat dari jumlah kelebihan permintaan atau oversubscription hingga 13,6 kali dengan jumlah investor lebih dari 27.000 orang. "Pooling size juga meningkat dari 2,5% menjadi 7,5% dari seluruh jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO AMMN sebagai dampak dari oversubscription tersebut,” kata Oki dalam keterangannya, Kamis (6/7).
Baca Juga: Jadi IPO Terbesar Tahun Ini, Begini Valuasi Saham Amman Mineral (AMMN) AMMN juga mengadakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada manajemen (Management Stock Option Plan atau Program MSOP) dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya sebesar 602.336.000 saham biasa atas nama atau sebesar 0,83% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. AMMN menunjuk sejumlah sekuritas menjadi penjamin pelaksana emisi efek IPO AMMN yakni PT BNI Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas. Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan valuasi saham AMMN cukup menarik dibandingkan dengan peers, mengingat AMMN juga berpotensi memiliki salah satu market cap terbesar di industri. "Jika berdasarkan pada kondisi oversubscribe tersebut di atas dan ekspektasi kondisi PER dan PBV yang relatif berada di bawah rata-rata peers," jelasnya. Adapun, AMMN memiliki keunggulan kompetitif yaitu produsen tembaga dan emas yang signifikan secara global dengan cadangan bijih kelas dunia yang besar. Selain itu, menjadi salah satu operasi penambangan dengan pemrosesan dengan biaya C1 Cash Cost terendah di dunia yang didorong oleh kandungan emas dan perak yang tinggi dari cadangan bijih AMNT dan peningkatan efisiensi operasional. Selanjutnya, keunggulan yang dimiliki AMMN yaitu investasi yang signifikan dalam infrastruktur pertambangan dan pemrosesan, pertumbuhan fundamental tembaga yang kuat, didukung oleh permintaan yang diperlukan untuk transisi energi hijau. Valdy menambahkan AMMN juga memiliki tim manajemen kelas dunia dengan pengalaman global serta melakukan investasi dan belanja modal yang berfokus pada peningkatan nilai perseroan. Sementara itu, Direktur Utama AMMN Alexander Ramlie manyampaikan, apresiasinya atas dukungan dari berbagai investor baik institusi maupun ritel yang telah memberikan dukungan pada saat masa penawaran awal (bookbuilding) dan juga penawaran umum kepada publik yang berakhir kemarin.
Adapun, IPO ini merupakan salah satu langkah strategis untuk mengembangkan bisnis AMMN yang berkelanjutan di era transisi energi, yang akan mendorong permintaan komoditas tembaga di masa mendatang. "Secara resmi AMMN akan melantai di Bursa Efek Indonesia mulai Jumat besok. Kami berharap dukungan dari pelaku pasar tetap positif. Terlebih dengan adanya berbagai program pengembangan tambang menuju Fase 8, proyek smelter dan pemurnian logam mulia, penambahan kapasitas pabrik konsentrator, hingga pembangunan pembangkit listrik tenaga gas dan uap," imbuhnya.
Baca Juga: IPO Amman Mineral Internasional (AMMN) Oversubscribed 13,6 Kali Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat