KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal pekan ini penurunan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) sebesar 4,60% ke level 24.345,75 pada Senin (5/2) menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,69% ke level 6.478,543 pada perdagangan Selasa (6/2). Pada awal tahun 2018 ini, IHSG memang telah mengalami kenaikan yang cukup banyak. Bahkan, di bulan pertama 2018, IHSG berhasil menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di level 6.680,62. Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido Hutabarat menilai, wajar apabila koreksi yang terjadi pada indeks DJIA dijadikan momentum untuk melakukan profit taking. Di Amerika Serikat, bergulir sentimen kenaikan suku bunga oleh bank sentral The Federal Reserve (The Fed). “Jika dicermati, pertumbuhan ekonomi AS terbilang baik. Begitu pula dengan pertumbuhan korporasinya,” ujar Kevin, Selasa (6/2).
Analis: Instrumen Dollar AS menarik dipilih di kondisi bursa koreksi, kenapa?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal pekan ini penurunan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) sebesar 4,60% ke level 24.345,75 pada Senin (5/2) menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,69% ke level 6.478,543 pada perdagangan Selasa (6/2). Pada awal tahun 2018 ini, IHSG memang telah mengalami kenaikan yang cukup banyak. Bahkan, di bulan pertama 2018, IHSG berhasil menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di level 6.680,62. Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido Hutabarat menilai, wajar apabila koreksi yang terjadi pada indeks DJIA dijadikan momentum untuk melakukan profit taking. Di Amerika Serikat, bergulir sentimen kenaikan suku bunga oleh bank sentral The Federal Reserve (The Fed). “Jika dicermati, pertumbuhan ekonomi AS terbilang baik. Begitu pula dengan pertumbuhan korporasinya,” ujar Kevin, Selasa (6/2).