JAKARTA. Kinerja PT Bank Permata Tbk (BNLI) membukukan rugi bersih mencapai Rp 6,48 triliun pada kuartal IV/2016 lalu, tak lepas dari persoalan kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) yang mencapai 8,6% di kuartal IV/2016. Namun begitu, bank berkode saham BNLI ini berhasil mencetak laba bersih setelah pajak per Januari 2017 lalu mencapai Rp 136 miliar.Reza Priyambada, Analis Binaartha Parama Sekuritas menilai kinerja BNLI tahun lalu jauh di bawah ekspektasi pasar. Bahkan, Reza menilai performa mereka jauh di bawah rata-rata kinerja emiten perbankan yang lain.“Paling tidak yang satu kluster dengan Bank Permata, bank umum kelompok usaha (BUKU III). Bank BUKU III lain masih bisa bertumbuh,” ujarnya kepada KONTAN beberapa waktu lalu.
Analis: Investor perlu cermati rights issue BNLI
JAKARTA. Kinerja PT Bank Permata Tbk (BNLI) membukukan rugi bersih mencapai Rp 6,48 triliun pada kuartal IV/2016 lalu, tak lepas dari persoalan kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) yang mencapai 8,6% di kuartal IV/2016. Namun begitu, bank berkode saham BNLI ini berhasil mencetak laba bersih setelah pajak per Januari 2017 lalu mencapai Rp 136 miliar.Reza Priyambada, Analis Binaartha Parama Sekuritas menilai kinerja BNLI tahun lalu jauh di bawah ekspektasi pasar. Bahkan, Reza menilai performa mereka jauh di bawah rata-rata kinerja emiten perbankan yang lain.“Paling tidak yang satu kluster dengan Bank Permata, bank umum kelompok usaha (BUKU III). Bank BUKU III lain masih bisa bertumbuh,” ujarnya kepada KONTAN beberapa waktu lalu.