JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi 10 nama calon emiten yang akan melangsungkan Initial Public Offering (IPO) di sisa tahun ini. Kepala Riset OSO Securities Supriyadi memperkirakan, aksi IPO emiten akan lancar dengan kondisi membaiknya pasar di kuartal keempat.

Menurutnya, terdapat optimisme Menteri Keuangan terhadap anggaran belanja pemerintah. Jika pemerintah menggeber kucuran belanjanya, maka perusahaan infrastruktur dan konstruksi akan kebanjiran dana. Selain itu, ada pula siklus tahunan di mana kinerja indeks menanjak di kuartal keempat.

“Tapi perlu dilihat lagi 10 emiten itu berkategori sektor apa. Pertambangan sulit melaju kecuali ada market maker. Sedangkan konsumer, infrastruktur, dan konstruksi relatif bisa menguat,” ucapnya.

Ini Rekam Jejak Bank DBS Indonesia Sebagai Bank Terbaik dan Teraman

Meski begitu, Supriyadi merasa bahwa sentimen pelemahan nilai tukar bisa membebani kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun apabila nilai tukar melemah dan tembus posisi support Rp 15.000 di awal Oktober, ia menilai Rupiah punya harapan untuk menguat ke Rp 14.000.

Supriyadi yakin indeks akan menghijau sekitar 1,5-2% di pekan ini. Lalu pada akhir tahun, ia memperkirakan IHSG mampu tutup di kisaran 4.800-5.100.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News