JAKARTA. Indeks Harga Saham GAbungan (IHSG) masih memberikan tanda untuk terkoreksi. Oleh karena itu, Kepala Riset Indosurya Securities, Tonny W Setiadi menyarankan agar pemodal tidak melakukan aksi agresif.Tonny mengamati, beberapa hari belakangan, IHSG bergerak dengan penuh tipuan setelah selama seminggu sebelumnya cenderung bergerak sideways terkonsolidasi.Pada perdagangan hari ini (29/11), Tonny memprediksi, IHSG akan bergerak mixed dengan kemungkinan masih turun di kisaran 4.246-4.324. "Diharapkan, outlook kinerja emiten yang positif pada tahun depan dapat memberikan sentimen positif untuk IHSG," imbuh Tonny.Di luar grafik dan analisa teknikalnya, Tonny menyebut beberapa sentimen terbaru yang masih akan menyertai pergerakan IHSG dari bursa global. Yakni, mengenai kekhawatiran akan jurang fiskal (fiscal cliff) Amerika Serikat (AS) yang semakin tinggi mendekati akhir tahun ini.Selain itu, isu lainnya adalah prediksi Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang meramal mengenai perlambatan ekonomi dunia, khususnya di negara Uni Eropa dan AS. "Bahkan OECD sendiri juga memotong perkiraan pertumbuhan ekonomi ke depannya," imbuhnya.Tonny memperhatikan sektor properti, keuangan, dan consumer goods masih cukup banyak diakumulasi. Beberapa saham yang terlihat masih menarik untuk diperhatikan, adalah KIJA, ACES, BBTN, BHIT, BBRI, APLN, BMTR, ASRI, dan TBIG.Sementara saham-saham yang bisa dilirik untuk trading jangka pendek, di antaranya PKPK, MPPA, dan VIVA. "Namun saham-saham tersebut memiliki volatilitas dan resiko tinggi," ujar Tonny.Sementara Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada memperhatikan adanya kenaikan pada posisi beli asing. "Hal ini menggambarkan asing yangmemanfaatkan keadaan untuk mengambil harga di bawah di tengah kondisi Stochastic bergerak meninggalkan area overbought (jenuh beli)," kata Reza.Kondisi ini, menurut Reza, seharusnya bisa diikuti dengan adanya aksi beli pemodal secara bertahap. Walaupun, Reza juga mengingatkan secara teknikal masih dimungkinkan IHSG untuk melanjutkan pelemahan setelah batas support terlewati. "Saya berharap pelemahannya mulai terbatas," harapnya. Reza memprediksi IHSG akan bergerak di kisaran support 4.249-4.285 dan resistance nya di range 4.312-4.322. Reza menyarankan pemodal memperhatikan saham-saham seperti BBRI, ICBP, SMCB, dan UNVR. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Analis: Jangan mengambil aksi agresif
JAKARTA. Indeks Harga Saham GAbungan (IHSG) masih memberikan tanda untuk terkoreksi. Oleh karena itu, Kepala Riset Indosurya Securities, Tonny W Setiadi menyarankan agar pemodal tidak melakukan aksi agresif.Tonny mengamati, beberapa hari belakangan, IHSG bergerak dengan penuh tipuan setelah selama seminggu sebelumnya cenderung bergerak sideways terkonsolidasi.Pada perdagangan hari ini (29/11), Tonny memprediksi, IHSG akan bergerak mixed dengan kemungkinan masih turun di kisaran 4.246-4.324. "Diharapkan, outlook kinerja emiten yang positif pada tahun depan dapat memberikan sentimen positif untuk IHSG," imbuh Tonny.Di luar grafik dan analisa teknikalnya, Tonny menyebut beberapa sentimen terbaru yang masih akan menyertai pergerakan IHSG dari bursa global. Yakni, mengenai kekhawatiran akan jurang fiskal (fiscal cliff) Amerika Serikat (AS) yang semakin tinggi mendekati akhir tahun ini.Selain itu, isu lainnya adalah prediksi Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang meramal mengenai perlambatan ekonomi dunia, khususnya di negara Uni Eropa dan AS. "Bahkan OECD sendiri juga memotong perkiraan pertumbuhan ekonomi ke depannya," imbuhnya.Tonny memperhatikan sektor properti, keuangan, dan consumer goods masih cukup banyak diakumulasi. Beberapa saham yang terlihat masih menarik untuk diperhatikan, adalah KIJA, ACES, BBTN, BHIT, BBRI, APLN, BMTR, ASRI, dan TBIG.Sementara saham-saham yang bisa dilirik untuk trading jangka pendek, di antaranya PKPK, MPPA, dan VIVA. "Namun saham-saham tersebut memiliki volatilitas dan resiko tinggi," ujar Tonny.Sementara Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada memperhatikan adanya kenaikan pada posisi beli asing. "Hal ini menggambarkan asing yangmemanfaatkan keadaan untuk mengambil harga di bawah di tengah kondisi Stochastic bergerak meninggalkan area overbought (jenuh beli)," kata Reza.Kondisi ini, menurut Reza, seharusnya bisa diikuti dengan adanya aksi beli pemodal secara bertahap. Walaupun, Reza juga mengingatkan secara teknikal masih dimungkinkan IHSG untuk melanjutkan pelemahan setelah batas support terlewati. "Saya berharap pelemahannya mulai terbatas," harapnya. Reza memprediksi IHSG akan bergerak di kisaran support 4.249-4.285 dan resistance nya di range 4.312-4.322. Reza menyarankan pemodal memperhatikan saham-saham seperti BBRI, ICBP, SMCB, dan UNVR. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News