Analis: Kapitalisasi pasar HMSP turun murni karena aturan free float yang baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Bursa Efek Indonesia (BEI) menambahkan variabel free float dalam perhitungan indeks membuat saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun beberapa waktu terakhir.

Akibatnya kapitalisasi saham HMSP merosot pada posisi ketiga menjadi Rp 348 triliun pada 12 November lalu. Padahal HMSP sempat berada di peringkat kedua. Namun, posisi HMSP direbut oleh Bank BRI (BBRI) dengan kapitalisasi pasar Rp 401 triliun.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, turunnya kapitalisasi pasar HMSP murni karena aturan free float sehingga menyebabkan panic selling. "HMSP ini saham yang secara free float cuma 7,5% artinya dengan perhitungan yang baru kontribusinya terhadap indeks tidak lagi sesignifikan saat ini," ujarnya. 


Menurutnya hal itu juga tak lain karena, manager investasi yang memiliki komposisi HMSP cukup besar akan melakukan rebelancing untuk menyesuaikan cara penghitungan yang baru dan membuat fund manager melakukan aksi jual.

"Aksi jual tiba-tiba dan cukup besar, sehingga investor retail panic selling mereka juga ikut menjual karena melihat penurunan terlalu dalam, itulah yang menjadi salah satu penurunan signifikan HMSP," ungkapnya.

Sementara itu BBRI dapat menyalip HMSP lantaran BBRI memang memiliki fundametal yang bagus, laba BBRI meningkat 14,6% pada kuartal ketiga tahun ini, penyaluran kredit juga mengalami kenaikan 16,5%. Menurut Valdy BBRI memiliki PER yang relatif murah dibandingkan dengan bank buku IV lainnya.

Sebagai informasi, PER BBRI saat ini 13,19 kali, hal inilah yang menarik minat investor.

Valdy merekomendasikan buy HMSP di harga Rp 3.300. Menurutnya saham ini berpotensi rebound ke level Rp 3.600 dalam jangka waktu dua minggu sampai satu bulan ke depan.

Sementara itu, Valdy merekomendasikan BBRI dengan target harga Rp 3.300-Rp 3.500 sampai akhir tahun.

Sementara itu, analis Semesta Indovest Aditya Perdana putra mengatakan, penurunan saham HMSP memang pengaruh dari free float. Sebab jika dilihat secara fundamental HMSP mencatatkan kinerja yang baik pada priode Januari-September tahun ini dibandingkan priode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan naik 7,3% menjadi Rp 77,5 triliun dan laba bersih meningkat 3,2% menjadi Rp 9,6 triliun.

Aditya merekomendasikan buy saham HMSP di level Rp 4.000, dengan alasan secara fundamental volume penjualan HMSP meningkat, pemberlakuan cukai menggunakan asumsi 2018 positif dan adanya daya beli yang membaik.

Selanjutnya dia merekomendasikan buy BBRI di level 3.800, sebab earning asset yield BBRI adalah yang tertinggi diantara bank buku IV lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi