Analis: Kebijakan BBM bisa menekan IHSG



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan tertekan pada awal pekan ini (29/4).

Analis Trust Securities Reza Priyambada mengungkapkan, salah satu faktor yang bisa menyebabkan langkah indeks menjadi berat adalah penerapan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada awal Mei yang bisa mendorong pelaku pasar untuk 'mencari aman'. Kondisi itu, lanjutnya, yang bisa menyebabkan aksi jual marak terjadi. Reza memprediksi, secara teknikal, pergerakan indeks di lantai bursa akan berpola menyerupai inverted hammer mendekati middle bollinger bands (MBB). MACD cenderungturun tipis dengan histogram negatif yang memanjang. Dari pola ini, menurutnya, terlihat masih ada dorongan daya beli, namun mulai tertutupi oleh tekanan daya jual."Waspadai potensi downreversal pada IHSG. Apalagi, jika bursa saham global mulai berkurang daya kenaikannya," kata Reza pada Senin (29/4).Dia memperkirakan, IHSG akan berada pada support 4.962-4.987 dan resistance 4.996-5.015. "Meski IHSG gagal mendekati target resistance kami di level 5.008, namun dapat ditutup di atas target support pada level 4.976," ucap Reza.Untuk saham yang dapat dipertimbangkan, Reza merekomendasikan saham CPIN, PGAS, SMCB dan juga WIKA.

Hal yang sama juga diperkirakan oleh analis dari First Asia Capital David Nathanael Sutyanto. Menurutnya, meski tren pasar saham global secara keseluruhan masih positif seiring dengan kebijakan dana murah yang digelontorkan sejumlah bank sentral utama dunia, namun aksi beli diperkirakan masih akan mendominasi transaksi perdagangan IHSG hari ini.Aksi beli ini, tambah David, digerakkan oleh rilis laba emiten kuartal I tahun ini, serta agenda pembagian keuntungan perusahaan atau dividen kepada pemegang saham. "Pergerakan IHSG akan bervariasi dengan kecenderungan terkoreksi," kata David.David memperkirakan IHSG akan bergerak dengan support di level 4.940-4.960 dan resistance di level 5.000-5.015. Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, David merekomendasikan saham BMTR, SSIA, BCAP, LPKR, EXCL, BBNI, TOTL, dan WIKA.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie