JAKARTA. Menyisakan kurang dari sebulan, jelang tutup tahun 2011, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menguat ke level 4.000 dari posisi saat ini 3.782,95. Penguatan terjadi akibat fenomena window dressing, yakni penguatan indeks jelang tutup tahun. Menurut Sn. Vice President Head of Research PT Bahana Securities Harry Su, window dressing pada IHSG telah terjadi di awal Desember.Investor mulai melakukan aksi beli selektif pada emiten berkapitalisasi pasar besar. Mereka memiliki keyakinan emiten tersebut akan berkinerja baik di triwulan IV-2011."Window dressing sudah mulai terasa, terlihat dari transaksi terlihat sepi," kata Harry di Jakarta, Senin (5/12).Ia menyebut, akibat window dressing, indeks diprediksi akan menguat dan tutup di posisi 4.000 pada akhir Desember nanti. Selain ekspektasi investor akan kinerja emiten, pada manajer investasi akan memperbaiki susunan portofolio investasi. Mereka membeli saham dengan potensi penguatan dan melepas saham-saham yang berkinerja buruk. "Fund manager ingin performanya bagus. Dan sekarang ini, fund manager lokal masih wait and see. Mereka punya banyak cash dan kalau ada pelemahan mereka bisa masuk (membeli)," tuturnya.Menurut Harry, penguatan pada IHSG sangat wajar terjadi mengingat data positif ekonomi makro Indonesia dengan tingkat bunga terjaga.
Analis: Kenaikan IHSG merupakan window dressing jelang tutup tahun
JAKARTA. Menyisakan kurang dari sebulan, jelang tutup tahun 2011, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menguat ke level 4.000 dari posisi saat ini 3.782,95. Penguatan terjadi akibat fenomena window dressing, yakni penguatan indeks jelang tutup tahun. Menurut Sn. Vice President Head of Research PT Bahana Securities Harry Su, window dressing pada IHSG telah terjadi di awal Desember.Investor mulai melakukan aksi beli selektif pada emiten berkapitalisasi pasar besar. Mereka memiliki keyakinan emiten tersebut akan berkinerja baik di triwulan IV-2011."Window dressing sudah mulai terasa, terlihat dari transaksi terlihat sepi," kata Harry di Jakarta, Senin (5/12).Ia menyebut, akibat window dressing, indeks diprediksi akan menguat dan tutup di posisi 4.000 pada akhir Desember nanti. Selain ekspektasi investor akan kinerja emiten, pada manajer investasi akan memperbaiki susunan portofolio investasi. Mereka membeli saham dengan potensi penguatan dan melepas saham-saham yang berkinerja buruk. "Fund manager ingin performanya bagus. Dan sekarang ini, fund manager lokal masih wait and see. Mereka punya banyak cash dan kalau ada pelemahan mereka bisa masuk (membeli)," tuturnya.Menurut Harry, penguatan pada IHSG sangat wajar terjadi mengingat data positif ekonomi makro Indonesia dengan tingkat bunga terjaga.