Analis: Kenaikan peringkat surat utang penting bagi emiten maupun investor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan peringkat surat utang beberapa emiten di Indonesia oleh lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor’s dinilai positif oleh analis. Sebelumnya, pada akhir Mei 2019 lalu S&P merilis daftar peringkat surat utang jangka panjang beberapa perusahaan di Indonesia.

Kenaikan itu dilakukan mengikuti kenaikan surat utang jangka panjang Republik Indonesia oleh S&P. Dalam daftar itu, ada enam perusahaan yang peringkat surat utangnya dikatrol oleh S&P. PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) menjadi salah dua perusahaan terbuka yang rating surat utangnya mengalami kenaikan.

Analis Jasa Utama Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, kenaikan peringkat itu tentu menjadi katalis positif bagi perusahaan. Meski begitu, Chris mengatakan tak semua emiten yang memiliki surat peringkat utang baik dapat serta merta dikatakan baik. “Tergantung juga bagaimana prospek bisnis dan kinerja emitennya,” kata Chris kepada Kontan.co.id, Rabu (12/6).


Chris mengatakan, rating surat utang merupakan sesuatu yang penting, terlebih untuk meringankan beban utang perusahaan ketika sedang membutuhkan pendanaan. “Dan bagi investor tentu perusahaan akan lebih sehat jika rating-nya lebih tinggi,” kata Chris.

Dalam keterangannya, S&P menilai pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat serta kebijakan pemerintah yang stabil bisa menjadi katalis positif bagi kinerja ASII. Hal itu ditambah dengan posisi keuangan ASII, anggota indeks Kompas100 ini, yang konservatif dan berkurangnya risiko dalam portofolio aset pembiayaan.

Sedangkan untuk POWR, S&P menilai perusahaan operator pembangkit listrik ini memiliki posisi yang baik untuk memperoleh keuntungan dari prospek pertumbuhan yang solid di Indonesia. Hal ini juga ditopang ole posisi pasar Cikarang Listrindo dan kualitas kredit yang meningkat dari rekanannya seperti PLN.

Prospek stabil Cikarang Listrindo mencerminkan ekspektasi S&P bahwa perusahaan akan mempertahankan arus kas yang stabil, rasio utang yang moderat dan memiliki operasi yang efisien selama 12 bulan hingga 18 bulan ke depan.

Peringkat utang yang baik menunjukkan pula bahwa suatu perusahaan akan mengalami kendala yang minim untuk urusan menggeber kinerja dan ekspansi. “Karena perusahaan terkait bisa relatif mudah meraih pendanaan, entah dari perbankan maupun penerbitan obligasi,” tandas Chris.

Head of Research MNC Sekuritas Thendra juga mengatakan hal serupa. Kenaikan peringkat surat utang dari sebuah lembaga pemeringkat merupakan hal yang penting bagi perusahaan yang statusnya terbuka.

Menurutnya, hal itu dapat berpengaruh pada cost of fund yang diperoleh perusahaan terkait ke depan. “Semakin bagus peringkatnya, maka semakin baik posisi perusahaan untuk dapat memperoleh biaya pembiayaan yang lebih rendah,” jelas Thendra, Rabu (12/6).

Thendra mengatakan ada beberapa hal yang bisa dilakukan perusahaan untuk mendapatkan kenaikan rating surat utang dari lembaga pemeringkat. Pertama ekspansi bisnis yang berkesinambungan dan terukur. Kedua, diversifikasi bisnis yang baik. Serta yang terakhir, perusahaan musti memiliki program penurunan jumlah utang secara bertahap. “Terutama bagi perusahaan yang masih memiliki beban utang tinggi,” tandasnya.

Sebagai informasi, pada tanggal 31 Mei 2019 lalu, S&P meningkatkan peringkat surat utang kedua perusahaan tersebut. POWR mengalami peningkatan surat utang dari level BB menjadi BB+ stabil. Begitu pula dengan ASII dimana sebelumnya peringkat surat utang ASII adalah BBB, kini peringkat surat utang ASII menjadi BBB+. Khusus untuk ASII, surat utang yang dimaksud S&P adalah surat utang dengan peringkat mata uang asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi