KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Bukit Asam Tbk (
PTBA) masih atraktif. Analis BRI Danareksa Sekuritas, Hasan Barakwan, mempertahankan rekomendasi
buy saham PTBA dengan target harga yang lebih tinggi, yakni Rp 4.900 dari sebelumnya Rp 4.600. Saham PTBA dinilai atraktif karena emiten pelat merah ini akan menjadi penerima manfaat utama dari konversi kebijakan
domestic market obligation (DMO) ke Badan Layanan Umum (BLU). PTBA akan diuntungkan dari pembentukan BLU mengingat sebagian besar volume penjualannya ditujukan ke pasar domestik.
Sebagai gambaran, emiten pertambangan batubara ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 6,2 triliun di periode enam bulan pertama 2022. Angka ini naik 246% dibanding periode yang sama di tahun lalu alias
year-on-year (yoy) yang senilai Rp 1,8 triliun.
Baca Juga: Harga Saham PTBA Beri Untung 63% Ytd, Saatnya Jual Atau Beli? Pencapaian laba bersih didukung dengan kenaikan pendapatan PTBA, dimana PTBA membukukan pendapatan sebesar Rp 18,4 triliun, meningkat 79% dibanding periode yang sama tahun lalu. Pencapaian gemilang ini didukung kinerja operasional PTBA yang solid di sepanjang semester pertama 2022. Di sisi operasional, PTBA mencatat kinerja yang solid di paruh pertama 2022. Volume produksi mencapai 15,9 juta ton, naik 20% secara tahunan seiring kontribusi yang lebih besar dari area pertambangan Banko. Pada kuartal kedua 2022, PTBA memproduksi 9,6 juta ton batubara. Angka ini 52,3% lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya. Sejalan, volume penjualan PTBA juga meningkat 13,9% secara tahunan menjadi 14,7 juta ton.
Baca Juga: Saatnya Beli atua Jual? Harga Saham PTBA Sudah Naik 6% Dalam 5 Hari Meski porsi ekspor di kuartal kedua 2022 hanya 38%, PTBA masih mampu mencatatkan harga jual rerata alias
average selling price (ASP) yang lebih baik. ASP milik PTBA pada periode ini sebesar Rp 1,3 juta per ton atau naik 44,4% secara tahunan. Ke depan, Hasan meyakini pasokan batubara global akan tetap ketat pada 2023.
“Dengan demikian kami meningkatkan perkiraan ASP Bukit Asam tahun 2023 sebesar 13,3% menjadi US$ 170 per ton. Revisi ini mendorong kenaikan estimasi laba PTBA di 2023 sekitar 14,3%,” tulis Hasan dalam riset, Selasa (30/8). Target porsi ekspor PTBA sekitar 40% dari penjualan tahun ini, diyakini akan dapat lebih meningkatkan realisasi harga batubara di kuartal mendatang Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli