Analis khawatir benturan kepentingan TLKM dan TELE



JAKARTA. PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) akan melakukan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD). Emiten halo-halo ini berencana melepas 638,05 juta saham baru di harga Rp 812,22. Nah, PT Telkom Indonesia (Pesero) Tbk (TLKM) melalui anak usahanya PT Pins Indonesia akan menyerap non-HMETD tersebut.Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengkhawatirkan, aksi pengambilan saham ini dapat menimbulkan benturan kepentingan. Pasalnya, TELE adalah authorized dealer yang merupakan bagian dari jalur distribusi Telkomsel. “Nanti pembagian ke authorized dealer lain bisa saja tidak rata,” ujarnya.Namun, William melihat bahwa sebenarnya masuknya TLKM ke TELE ini berprospek bagus bagi keduanya. Terlebih, lini bisnis TLKM dan TELE sejalan di telekomunikasi.Lalu bila menengok TELE yang merupakan authorized dealer dari beberapa operator, ia bilang bahwa TLKM pun bisa memperoleh cipratan dari pertumbuhan operator lain. Nantinya, TELE juga bisa saja mem-bundling handset dengan produk TLKM.Hari ini, saham TLKM memerah 2,37% ke harga Rp 2.470. Lalu TELE merosot 3,07% ke posisi Rp 790. Dalam jangka waktu 2 bulan ke depan, William merekomendasikan hold untuk TLKM dengan target harga Rp 2.550, dan sell untuk TELE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Sanny Cicilia