KONTAN.CO.ID - Keseluruhan kinerja PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) alias Antam pada kuartal II 2017 tersungkur, karena penjualan emas yang menurun 52% secara year-on-year (yoy) akibat kerusakan pabrik. Meksi demikian, ANTM juga mencatatkan kinerja positif yang berasal dari bisnis bijih nikel yang naik 38% yoy dari Rp 93 miliar pada kuartal II 2016 menjadi Rp 129 miliar pada kuartal II 2017. Yuni, Analis NH Korindo Sekuritas melihat kinerja positif juga datang dari bisnis jasa pemurnian logam mulia dan jasa-jasa lainnya yang meningkat 57% yoy dari Rp 19 miliar di kuartal II 2016 menjadi Rp 29 miliar di kuartal II 2017.Namun, ia mengatakan porsi bisnis bijih nikel dan jasa memang porsinya tidak sebesar bisnis emas dan feronikel. Sementara, Kurniawan Sudjatmiko Analis Ciptadana Sekuritas Asia mengatakan bisnis feronikel ATNM pada semester I 2017 belum memuaskan karena tertahannya penjualan, imbas harga nikel yang sedang turun. "Jadi produksi sampai 9.000 ton tapi penjualannya hanya 6.000 ton," kata Kurniawan, Kamis (13/9).
Analis: Kinerja bisa pulih, buy saham Antam
KONTAN.CO.ID - Keseluruhan kinerja PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) alias Antam pada kuartal II 2017 tersungkur, karena penjualan emas yang menurun 52% secara year-on-year (yoy) akibat kerusakan pabrik. Meksi demikian, ANTM juga mencatatkan kinerja positif yang berasal dari bisnis bijih nikel yang naik 38% yoy dari Rp 93 miliar pada kuartal II 2016 menjadi Rp 129 miliar pada kuartal II 2017. Yuni, Analis NH Korindo Sekuritas melihat kinerja positif juga datang dari bisnis jasa pemurnian logam mulia dan jasa-jasa lainnya yang meningkat 57% yoy dari Rp 19 miliar di kuartal II 2016 menjadi Rp 29 miliar di kuartal II 2017.Namun, ia mengatakan porsi bisnis bijih nikel dan jasa memang porsinya tidak sebesar bisnis emas dan feronikel. Sementara, Kurniawan Sudjatmiko Analis Ciptadana Sekuritas Asia mengatakan bisnis feronikel ATNM pada semester I 2017 belum memuaskan karena tertahannya penjualan, imbas harga nikel yang sedang turun. "Jadi produksi sampai 9.000 ton tapi penjualannya hanya 6.000 ton," kata Kurniawan, Kamis (13/9).