KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbaikan harga nikel global rupanya masih belum mampu mengangkat kinerja PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada tahun lalu. Walaupun berhasil membukukan perolehan laba bersih US$ 4,4 juta pada kuartal terakhir, tetapi secara tahunan tetap menelan kerugian US$ 15,27 juta. Perusahaan harus menanggung kenaikan beban operasi karena menguatnya harga batubara dan minyak. Meski begitu sentimen negatif tersebut diperkirakan bakal mulai mereda pada tahun ini. Kinerjanya diyakini akan membaik seiring dengan tren positif penguatan harga nikel global. Mengutip investing.com, Rabu (7/2) pukul 14.45 WIB, sejak awal tahun, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) telah menguat 6,68%.
Analis: Kinerja diprediksi pulih, beli saham Vale Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbaikan harga nikel global rupanya masih belum mampu mengangkat kinerja PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada tahun lalu. Walaupun berhasil membukukan perolehan laba bersih US$ 4,4 juta pada kuartal terakhir, tetapi secara tahunan tetap menelan kerugian US$ 15,27 juta. Perusahaan harus menanggung kenaikan beban operasi karena menguatnya harga batubara dan minyak. Meski begitu sentimen negatif tersebut diperkirakan bakal mulai mereda pada tahun ini. Kinerjanya diyakini akan membaik seiring dengan tren positif penguatan harga nikel global. Mengutip investing.com, Rabu (7/2) pukul 14.45 WIB, sejak awal tahun, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) telah menguat 6,68%.