Analis: Kinerja emiten alat berat melambat di 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan emiten alat berat di kuartal III-2017 cukup mempesona. Analis melihat hal ini sebagai getah baik dari perbaikan stabilitas harga komoditas. Prediksinya, pendapatan emiten alat berat di 2018 tak seagresif tahun ini.

PT United Tractors Tbk (UNTR) misalnya, per September 2017 pendapatan UNTR naik 36,47% year on year (yoy) menjadi Rp 46,26 triliun.

Selain itu, ada PT Intraco Penta Tbk (INTA) yang membukukan kenaikan pendapatan usaha sebesar 47,96% yoy menjadi Rp 1,52 triliun per September 2017.


Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee bilang, kenaikan harga batubara belakangan membuat permintaan alat berat tinggi di tahun 2017.

Di tahun 2018 mendatang, Hans melihat masih ada potensi penguatan kinerja emiten alat berat. Eksplorasi tambang menurutnya di tahun depan masih akan berjalan, mengingat jauhnya gap antara harga komoditas di luar dengan biaya operasional perusahaan tambang. Dus, demand alat berat juga akan tetap ada.

Hanya saja, Hans melihat bahwa pertumbuhan kinerja emiten alat berat akan sedikit melambat dibanding tahun 2017. "Tahun ini orang lama gak produksi, produksi banyak jadi butuh banyak alat berat. Di tahun depan, orang mulai maintain saja, " ujar Hans, Selasa (7/11).

Adapun di tahun 2018, Hans melihat harga batubara masih akan cukup stabil di level sekarang. Sebagai informasi, mengutip data Bloomberg, Selasa (7/11) harga batubara bertengger di US$ 94,80 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati