KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terpuruknya rupiah ke level Rp 14.938 per dollar AS, tak lepas dari kondisi krisisnya global. Krisis emerging market makin serius. Setelah, Turki, Argentina, Venezuela, Iran, India, kini Afrika Selatan juga tertular. Hal ini membuat sentimen terhadap emerging market semakin buruk. Indonesia pun terkena dampaknya. Kondisi di emerging market memicu kecemasan baru bahwa risiko guncangan ekonomi kali ini terlalu besar untuk diabaikan. Alhasil, dollar AS menjadi pilihan investor untuk mengamankan asetnya. Senior Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menyatakan, tidak ada sinyal khusus untuk Indonesia pesimis dengan kondisi saat ini. William melihat, pelemahan rupiah dari awal tahun sampai saat ini hanya sekitar 7%.
Analis: Kondisi Indonesia jauh dari krisis
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terpuruknya rupiah ke level Rp 14.938 per dollar AS, tak lepas dari kondisi krisisnya global. Krisis emerging market makin serius. Setelah, Turki, Argentina, Venezuela, Iran, India, kini Afrika Selatan juga tertular. Hal ini membuat sentimen terhadap emerging market semakin buruk. Indonesia pun terkena dampaknya. Kondisi di emerging market memicu kecemasan baru bahwa risiko guncangan ekonomi kali ini terlalu besar untuk diabaikan. Alhasil, dollar AS menjadi pilihan investor untuk mengamankan asetnya. Senior Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menyatakan, tidak ada sinyal khusus untuk Indonesia pesimis dengan kondisi saat ini. William melihat, pelemahan rupiah dari awal tahun sampai saat ini hanya sekitar 7%.