JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan di sepanjang sesi pertama. Menurut Pengamat Pasar Modal Jimmy Dimas Wahyu, tekanan ini akan berlanjut hingga sore nanti. "Bahkan pada penutupan nanti, koreksinya akan lebih besar dibanding penutupan sesi I," jelasnya.Jimmy berpendapat, sentimen negatif yang mempengaruhi pergerakan IHSG masih berasal dari langkah Moody's Investor Service yang memangkas peringkat utang enam negara di Eropa. "Saat ini, aksi fundamental yang menggiring koreksi pada IHSG dibanding teknikalnya," kata Jimmy. Secara teknikal, lanjut Jimmy, IHSG masih dalam fase konsolidasi atau dalam mode trading dengan kecenderungan memerlukan koreksi. Dia memprediksi, pergerakan IHSG masih bearish dengan kisaran 3.940-3.960. Dia merekomendasikan saham pertambangan seperti PT PT Vale Indonesia Tbk (INCO). "Pertambangan sudah terlampau murah dari tahun lalu, dan ada prediksi bisa naik di tahun ini," tutur Jimmy.
Analis: Koreksi IHSG akan lebih dalam pada sesi II
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan di sepanjang sesi pertama. Menurut Pengamat Pasar Modal Jimmy Dimas Wahyu, tekanan ini akan berlanjut hingga sore nanti. "Bahkan pada penutupan nanti, koreksinya akan lebih besar dibanding penutupan sesi I," jelasnya.Jimmy berpendapat, sentimen negatif yang mempengaruhi pergerakan IHSG masih berasal dari langkah Moody's Investor Service yang memangkas peringkat utang enam negara di Eropa. "Saat ini, aksi fundamental yang menggiring koreksi pada IHSG dibanding teknikalnya," kata Jimmy. Secara teknikal, lanjut Jimmy, IHSG masih dalam fase konsolidasi atau dalam mode trading dengan kecenderungan memerlukan koreksi. Dia memprediksi, pergerakan IHSG masih bearish dengan kisaran 3.940-3.960. Dia merekomendasikan saham pertambangan seperti PT PT Vale Indonesia Tbk (INCO). "Pertambangan sudah terlampau murah dari tahun lalu, dan ada prediksi bisa naik di tahun ini," tutur Jimmy.