KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja harga saham PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) terbilang moncer. Pada perdagangan Senin (28/5), saham WOOD ditutup melemah 10 basis poin atau 1,89% ke level Rp 520. Meski melemah, sejatinya sejak awal tahun harga saham WOOD ini sudah menanjak sebesar 113,11%. Asal tahu saja, saat Initial Public Offering (IPO) tahun lalu, harga WOOD dipatok di kisaran Rp 210 hingga Rp 310 per saham. Karena kinerja harga saham yang melesat itu WOOD juga sempat menjadi saham favorit trader untuk mendulang keuntungan harian. Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia, Bertoni Rio mengatakan ekspektasi dari lonjakan nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu menjadi sentimen positif bagi emiten ini. Maklum 70% pendapatan emiten ini berasal dari pasar ekspor. "Melonjaknya dollar AS berpotensi menguntungkan perseroan seiring bertambahnya pendapatan keuangan," ujar Bertoni.
Analis: Masih ada potensi melanjutkan capital gain dari saham WOOD
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja harga saham PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) terbilang moncer. Pada perdagangan Senin (28/5), saham WOOD ditutup melemah 10 basis poin atau 1,89% ke level Rp 520. Meski melemah, sejatinya sejak awal tahun harga saham WOOD ini sudah menanjak sebesar 113,11%. Asal tahu saja, saat Initial Public Offering (IPO) tahun lalu, harga WOOD dipatok di kisaran Rp 210 hingga Rp 310 per saham. Karena kinerja harga saham yang melesat itu WOOD juga sempat menjadi saham favorit trader untuk mendulang keuntungan harian. Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia, Bertoni Rio mengatakan ekspektasi dari lonjakan nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu menjadi sentimen positif bagi emiten ini. Maklum 70% pendapatan emiten ini berasal dari pasar ekspor. "Melonjaknya dollar AS berpotensi menguntungkan perseroan seiring bertambahnya pendapatan keuangan," ujar Bertoni.