Analis memprediksi indeks masih akan terkoreksi



JAKARTA. Belum kondusifnya kondisi pasar membuat pelaku pasar masih menjauh dari bursa saham. Di sisi lain, masih jualannya pelaku pasar asing, merahnya penutupan mayoritas bursa saham Asia dan pembukaan pasar Eropa membuat kondisi yang ada turut menambah ketidaknyamanan di pasar. Karena itu, sejumlah analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan ini masih akan berfluktuasi dengan kecenderungan melanjutkan koreksi. Analis Trust Securities Reza Priyambada mengungkapkan, secara teknikal, posisi IHSG telah berada di area oversold.

Ia memprediksi, IHSG pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (7/6) akan berada pada support 4.938-4.966 dan resisten di posisi 5.010-5.021.

"Sepertinya laju IHSG dapat ditutup di antara target support kami 4.956 dan target resisten 5.035, yang menandakan masih adanya dorongan beli yang menahan agar IHSG tidak terlalu jatuh. Diharapkan dorongan tersebut masih akan ada jelang akhir pekan ini sehingga IHSG tetap bertahan di atas level 5.000," kata Reza, Jumat (7/6). Untuk saham yang dapat dipertimbangkan, Reza merekomendasikan antara lain saham BSDE dan SMRA untuk posisi buy on weakness, serta JSMR dan MNCN pada posisi trading buy. Senada, analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto melihat IHSG masih akan berfluktuasi.


“Rentangnya adalah sekitar 30 poin-50 poin koreksi dari penutupan sebelumnya," kata David. Rinciannya support di level 4.950-4.970 dan resisten di posisi 5.050-5.070. Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, David merekomendasikan antara lain saham KIJA, HRUM, PTBA, BRAU, SMRA, LSIP dan PGAS pada posisi trading buy, serta saham MDLN dan juga BDMN pada posisi buy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: